Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Rumah adat tongkonan berasal dari provinsi apa? Berikut pilihan jawabannya: Sulawesi Selatan Jawa timur Jawa tengah Sumatra barat Kunci Jawabannya adalah: A. Sulawesi Selatan. Dilansir dari Ensiklopedia, Rumah adat tongkonan berasal dari provinsi aparumah adat tongkonan berasal dari provinsi apa Sulawesi

Tidak hanya keanekaragaman hayati, Indonesia juga memiliki ragam agama, kepercayaan, suku, budaya serta adat istiadat tiap daerah, termasuk rumah adat yang menjadi identitas masyarakat. Di setiap provinsi, rumah tradisional menjadi ikon wilayahnya masing-masing. Rumah adat merupakan warisan turun temurun nenek moyang yang harus dijaga kelestariannya. Masing-masing desain rumah adat memiliki gaya arsitek bangunan tersendiri, mulai dari bahan pembuatan rumah, bentuk rumah, struktur bangunan, simbol, keunikan, fungsi serta dan sejarah rumah tradisional dari Sabang hingga Merauke. Rumah Adat di IndonesiaRumah Adat Aceh Rumah Krong BadeRumah Adat Sumatera Utara Rumah BolonRumah Adat Sumatera Barat Rumah GadangRumah Adat Riau Rumah Selaso Jatuh KembarRumah Adat Kepulauan Riau Rumah Belah BubungRumah Adat Jambi Rumah Panggung Kajang LekoRumah Adat Bengkulu Rumah Bubungan LimaRumah Adat Sumatera Selatan Rumah LimasRumah Adat Bangka Belitung Rumah Rakit LimasRumah Adat Lampung Rumah Nowou SesatRumah Adat Kalimantan Barat Rumah PanjangRumah Adat Kalimantan Tengah Rumah BetangRumah Adat Kalimantan Selatan Rumah Bubungan TinggiRumah Adat Kalimantan Timur Rumah LaminRumah Adat Kalimantan Utara Rumah BaloyRumah Adat Sulawesi Selatan Rumah TongkonanRumah Adat Sulawesi Barat Rumah MandarRumah Adat Gorontalo Rumah DulohupaRumah Adat Sulawesi Utara Rumah PewarisRumah Adat Sulawesi Tengah Rumah TambiRumah Adat Sulawesi Tenggara Rumah Buton MaligeRumah Adat Maluku Rumah BaileoRumah Adat Maluku Utara Rumah SasaduRumah Adat Papua Rumah HonaiRumah Adat Papua Barat Rumah Mod Aki AksaRumah Adat Teluk Cendrawasih Rumah LgkojeiRumah Adat Nusa Tenggara Timur Rumah MusalakiRumah Adat Nusa Tenggara Barat Rumah Dalam LokaRumah Adat Bali Rumah Gapura Candi BentarRumah Adat Madura Rumah Tanean LanjhanRumah Adat Jawa Timur Rumah JogloRumah Adat Jawa Tengah Rumah JogloRumah Adat DIY Rumah Bangsal KenconoRumah Adat Jawa Barat Rumah SundaRumah Adat Banten Rumah BaduiRumah Adat Jakarta Rumah KebayaPembangunan Rumah Adat Setidaknya ada 34 jenis rumah tradisional di Indonesia, jumlah tersebut mewakili total provinsi yang ada di nusantara. Sebagai generasi modern, sudah seharusnya kita mengetahui bentuk dan penjelasan rumah tradisional yang menjadi peninggalan leluhur kita. Tujuannya, agar kita dapat terus melestarikan budaya-budaya bangsa. Berikut adalah daftar lengkap rumah adat di Indonesia beserta gambarnya, antara lain Rumah Adat Aceh Rumah Krong Bade Aceh merupakan provinsi paling barat di Indonesia yang berstatus Daerah Istimewa seperi Yogyakarta. Rumah adat Nangroe Aceh Darussalam yang bernama rumah Kronge Bade ini berbentuk rumah panggung dan dibuat dari bahan kayu, atap rumbia serta lantai bambu. Di bagian depan rumah tradisional Aceh terdapat satu tangga sebagai akses keluar masuk rumah. Keunikannya adalah jumlah anak tangga rumah warga Aceh yang berjumlah ganjil. Jumlah rumah asli Aceh ini semakin hari semakin sedikit dan sulit ditemukan. Desain-desain rumah modern berbagan batu bata lebih dipilih sehingga rumah adat Kronge Bade tidak lagi banyak diminati. Selain lebih ekonomis, pertimbangan lain orang-orang Aceh tidak membuat rumah tradisional adalah biayanya yang mahal karena menggunakan bahan bangunan berupa kayu keras dari hutan. Di dalam rumah Aceh biasanya terdapat lukisan asli Aceh yang digunakan sebagai hiasan rumah kuno. Hal ini menambah daya tarik rumah tradisonal Aceh sehingga wisatawan banyak perkunjung untuk melihatnya. Rumah Adat Sumatera Utara Rumah Bolon Rumah adat Bolon adalah rumah tradisional asli provinsi Sumatera Utara. Rumah ini adalah rumah suku Batak yang terdiri dari beberapa jenis, seperti rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Karo dan rumah Bolon Angkola. Ciri rumah Bolon adalah bentuknya berupa rumah panggung dengan tiang penyangga di tengah serta bentuk atapnya yang cekung atau melengkung. Di dalam rumah asli Sumatera Utara ini biasanya dihiasi ornamen khas berwarna merah, putih, dan hitam sebagai wujud budaya suku Batak. Rumah Adat Sumatera Barat Rumah Gadang Gadang atau rumah Godang adalah rumah suku Minangkabau yang terdapat di Padang, Sumatera Barat. Arsitektur melayu sangan kental pada bangunan rumah tradisional Gadang. Bentuk rumah Gadang juga dapat ditemukan di negara tentangga Malaysia. Namun ini bukan berarti pencurian budaya, melainkan adat istiadat kita yang masih serumpun. Ciri rumah Gadang adalah atap mirip tanduk kerbau yang terbuat dari bahan ijuk. Rumah ini dapat menampung banyak anggota keluarga karena berukuran besar. Rumah Adat Riau Rumah Selaso Jatuh Kembar Rumah adat Indonesia yang berasal dari Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Rumah tradisional Riau ini berbentuk panggung memiliki dua selasar, sesuai dengan arti makan Selaso Jatuh Kembar. Selasar yang lebih rendah digunakan untuk berkumpul keluarga atau disebut balai. Rumah kuno ini mulai jarang ditemukan, mungkin hanya ada di desa-desa di Riau. Sekilas, atap rumah di Riau ini mirip dengan atap rumah Joglo. Didalamnya terdapat ukiran melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebuk dan lain-lain. Rumah Adat Kepulauan Riau Rumah Belah Bubung Geser sedikit, kita akan berjumpa dengan rumah tradisional kepulauan Riau. Rumah bersejarah ini berbentuk panggung dengan beberapa tiang penyangga. Meski berdekatan dengan Riau, namun rumah kuno kepulauan Riau memiliki ciri khas dan perbedaan. Atap rumah adat Kepri bentuknya lebih bervariasi. Rumah Adat Jambi Rumah Panggung Kajang Leko Google Images Rumah adat Panggung Kajang Leko adalah peninggalan asal Jambi. Rumah unik di Indonesia ini memiliki 8 ruangan dan masing-masing ruangan memiliki fungsi. Ruang pertama disebut jogan yang digunakan untuk beristirahat dan biasanya tersedia air minum. Ruang kedua adalah serambi depan yang berfungsi untuk menerima tamu laki-laki. Bagian bangunan adat ketiga adalah ruang serambi dalam untuk tempat tidur laki-laki. Kemudian ruang keempat adalah emben melintang untuk kamar pengantin setelah upacara adat pernikahan. Ruang kelima adalah serambi belakang untuk tidur perempuan. Sedangkan ruang keenam adalah untuk menerima tamu perempuan yang dinamakan leren. Ruang ketujuh adalah garang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dan air. Paling belakang atau rumah kedepalan dari rumah tradisional Jambi digunakan untuk dapur atau memasak makanan bagi anggota keluarga. Rumah Adat Bengkulu Rumah Bubungan Lima Wikipedia Commons Rumah tradisional Bubungan Lima atau rumah rakyat adalah rumah adat Bengkulu. Gaya bangunan adat panggung ini cukup rumit, terdapat ruangan khusus adat seperti ruang berendo atau dalam bahasa Indonesia adalah beranda rumah untuk menerima tamu. Kamar utama rumah asli Bengkulu disebut bilik gadang untuk laki-laki dan biliki gadis untuk perempuan. Kayu medang kemuning adalah bahan utama pembuatan rumah kuno Bengkulu ini. Rumah Adat Sumatera Selatan Rumah Limas Rumah tradisional Sumatera Selatan bernama rumah Limas. Sesuai dengan namanya, atap rumah adat berbentuk limas dengan arsitektur panggung sederhana. Rumah Limas terkenal akan kekuatannya karena dibuat dari kayu pohon ulin serta tembesu. Rumah Limas ukurannya tidak terlalu besar dan memiliki teras di bagian depan dan samping rumah. Bagian tengah rumah asli Sumatera Selatan ini terdapat ruangan kecil untuk tempat tinggal. Rumah Adat Bangka Belitung Rumah Rakit Limas Meski berupa wilayah kepulauan, Bangka Belitung juga memiliki sejarah rumah adat bernama ruma Rakit Limas. Rumah kuno ini sangat unik karena mengapung di air, seperti danau yang memiliki perairan tenang dan membuat bangunan tidak terombang ambing. Rumah kuno ini memiliki desain pengaruh melayu yang melekat. Tidak jarang pula, rumah tradisional Belitung juga menjadi tujuan wisata budaya dan adat. Rumah Adat Lampung Rumah Nowou Sesat Rumah nenek moyang Lampung disebut Nowou Sesat. Sejarah rumah adat ini dikaitkan dengan arti rumah ibadah oleh masyarakat setempat. Rumah kuno ini didirikan oleh latar belakang keinginan untuk beribadah. Bagi warga Lampung, rumah ini memiliki nilai filosofi yang tinggi. Misalnya dalam membangun keluarga dan mendidik ibadah harus berdasarkan nilai luhur dalam ibadah. Sama seperti rumah tradisional di Sumatera lainnya, rumah asli Lampung juga berbentuk rumah panggung dengan atap dari ilalang. Desain rumah termasuk minimal dan terbuat dari kayu. Jika masuk ke dalam rumah Lampung, biasanya kita akan menemukan ornamen pada dinding bangunan. Namun semakin maju zaman, keberadaan rumah adat Lampung sulit ditemukan. Rumah Adat Kalimantan Barat Rumah Panjang Panjang adalah nama rumah tradisional Kalimantan Barat. Rumah ini biasa dibangun oleh suku dayak dengan bentuk panggung dan konstruksinya sangat panjang. Bangunan rumah kuno ini terdiri dari tiang penyangga yang tinggi dan anak tangga lebar. Pembuatannya pun sangat sulit dan menggunakan kayu hutan Kalimantan yang sangat kaya. Rumah asli Kalimantan Barat ini dapat dilihat pada Istana Kesultanan Pontianak yang memiliki corak arsitektur unik di setiap sisi rumah. Bagi masyarakat zaman dahulu, rumah Panjang digunakan untuk tempat tinggal sekaligus sebagai tempat ternak dan menyimpan hasil panen. Rumah Adat Kalimantan Tengah Rumah Betang Provinsi Kalimantan Tengah juga memiliki rumah adat yang disebur Betang. Rumah Betang dan Rumah Panjang asal Kalimantan Barat memiliki beberapa persamaan. Namun yang menjadi pembeda adalah ukuran rumah tradisional Betang yang lebih luas, sekitar 150 meter x 30 meter dengan tinggi bangunan 3 meter hingga 5 meter. Rumah kuno Betang tidak hanya dibangun untuk satu kelaur, melainkan dapat ditinggali hingga 150 jiwa atau 30 hingga 40 keluarga. Rumah besar dan unik ini adalah rumah terbesar di Indonesia urutan kedua. Rumah Adat Kalimantan Selatan Rumah Bubungan Tinggi Wikipedia Commons Kalimantan Selatan adalah daerah yang sebagian besar dihuni oleh suku dayak selatan. Rumah adat di Kalimantan Selatan memiliki ciri khas daripada rumah tradisional lain, rumah ini bernama Bubungan Tinggi. Rumah kuno ini memiliki nilai historis dan menjadi kebanggan bagi warga masyarakatnya. Struktur bangunannya sederhana, kokoh dan tinggi namun tidak seluas rumah peninggalan moyang di provinsi Kalimantan lainnya, sehingga rumah Bubungan Tinggi daya tampungnya lebih sedikit. Rumah Adat Kalimantan Timur Rumah Lamin Suku dayak timur yang menjadi masyarakat Kalimantan Timur membangun rumah tradisional bernama Lamin. Secara sekilas, rumah tradisional dayak ini mirip dengan rumah Panjang. Tetapi bila diukur, ukurannya lebih besar dua kali lipat, yaitu sekitar 300 meter x 15 meter x 3 atau 5 meter. Rumah Lamin menjadi rumah adat paling besar jika dibandingkan dengan rumah asli Indonesia lainnya. Bangunan ini punya cukup ruang untuk menjadi tempat tinggal bagi 250 orang atau 40 hingga 50 keluarga. Fungsi rumah Lamin saat ini dimanfaatkan untuk aula berbagai acara, seperti upacara adat, tarian adat, musyawarah menentukan hukum adat, pernikahan dan sebagainya. Rumah Adat Kalimantan Utara Rumah Baloy situsbudaya,id Rumah tradisional Kalimantan Utara adalah Baloy. Meski tergolong provinsi baru di Indonesia, namun kebudayaan Kalimantan Utara telah ada sejak dahulu. Rumah Baloy memiliki kaitan dengan rumah Suk Tiduk dari wilayah Kalimantan Utara. Rumah adat Baloy merupakan rumah panggung dan telah identitas kebudayaan Kalimantan Utara. Baloy memiliki bentuk bangunan yang indah dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi oleh wisatawan karena ornamen haiasan khas daerah. Rumah Adat Sulawesi Selatan Rumah Tongkonan Sulawesi Selatan adalah rumah bagi suku Toraja. Suku ini memiliki rumah adat bernama Tongkongan yang mempunyai ciri khas pada atap bangunannya. Atap rumah tradisional Sulawesi Selatan ini berbentuk seperti perahu terbalik dan ujungnya menyerupai tanduk. Selain itu, di depan rumah biasanya tergantung kepala kerbau beserta tanduknya yang menarik perhatian. Rumah kuno Tongkongan memiliki dua fungsi utama, yakni untuk rumah tinggal dan menjadi penyimpanan mayat yang telah meninggal setelah dilakukan upacara adat pemakaman. Namun, ruangan penyimpanan mayat terpisah dengan ruang keluarga. Rumah Adat Sulawesi Barat Rumah Mandar Di Sulawesi Barat, nama rumah adatnya adalah Mandar. Rumah tradisional ini didirikan oleh masyarakat suku bugis dan suku toraja. Ciri utama dari rumah Mandar adalah teras yang luas dan anak tangga berjumlah ganjil. Bangunan rumah terbuat dari material kayu yang kuat dan kokoh. Rumah Adat Gorontalo Rumah Dulohupa Rumah adat Dulohupa adalah rumah tradisional asli Gorontalo. Rumah kuno ini dapat menjadi tempat tinggal serta digunakan sebagai tempat muswarah masyarakat. Rumah Dulohupa memiliki ciri berupa atap yang unik dan lebar. Struktur bangunannya berupa rumah panggung yang tiang dan dindingnya terbuat dari kayu. Sebagai bangunan adat Indonesia, rumah unik ini sepatutnya untuk dilestarikan. Rumah Adat Sulawesi Utara Rumah Pewaris Sulawesi Utara memiliki rumah adat bernama Pewaris. Rumah ini adalah kediaman bagi suku minahasa. Rumah leluhur minahasa berdesain rumah panggung dengan tiang balok besar di kanan dan kiri serta dua tangga yang menghadap samping. Hampir seluruh bahan rumah menggunakan kayu keras. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan untuk keperluan rumah tangga, seperi kamar tidur, dapur dan ruang keluarga. Ruang emperen adalah ruangan untuk menerima tamu. Sedangkan ruang sangkor adalah tempat menyimpan bahan makanan atau hasil panen berupa padi. Rumah Adat Sulawesi Tengah Rumah Tambi Rumah tradisional Tambi merupakan rumah adat dari Sulawesi Tengah. Rumah ini bentuknya persegi panjang dan arsitekturnya menganur konsep rumah panggung. Hutan Sulawesi yang sangat kaya dan menghasilkan pohon berkayu keras dan kuat banyak dijadikan sebagai material bangunan rumah sejak dahulu. Rumah Tambi nampak kokoh dan kuat sehingga dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun. Interior rumah tradisional ini cukup lengkap dengan pembagian ruang, seperti ruang utama, dapur, ruang tamu, gudang dengan pembatas atau sekat. Uniknya, rumah ini hanya didirikan menghadap utara atau selatan berdasarkan kepercayaan leluhur. Rumah kuno ini juga menjadi identitas status sosial. Hal tersebut dapat dilihat dai jumlah anak tangga. Orang kaya atau terpandang biasanya memiliki anak tangga berjumlah genap. Sedangkan masyarakat biasanya memiliki tangga rumah tradisional ganjil. Rumah Adat Sulawesi Tenggara Rumah Buton Malige Pada provinsi Sulawesi Tenggara, rumah adatnya bernama rumah Buton. Buton Malige konstruksinya memiliki seni yang menarik. Rumah kuno ini memiliki rancangan empat lantai dan dibangun dengan cara kait kayu tanpa paku maupun pasak. Tentunya, pembangunan rumah tradisional ini membutuhkan keterampilan yang tidak bisa dianggap remeh. Warisan budaya turun temurun menjadikan para tukan pembuat rumah mempunyai kemahiran dalam membuat bangunan dari generasi ke generasi. Rumah Adat Maluku Rumah Baileo Rumah adat di Indonesia yang ada di Maluku adalah rumah tradisional Baileo. Rumah yang terbuat dari kayu ini terlihat bagus dan kokoh. Di banyak kesempatan, rumah ini menjadi balai tempat bermusyawarah yang menunjukkan kebersamaan masyarakat. Selain itu, benda-benda yang dianggap suci juga disimpan di ruamh kuno ini. Pada bagian atap rumah dibangun menggunakan genteng untuk melindungi dari panas dan hujan. Sedangkan pada bagian tiang terdapat ukiran khas budaya Maluku. Rumah Adat Maluku Utara Rumah Sasadu Google Images Rumah kuno Sasadu adalah bangunan adat Indonesia dari Maluku Utara. Sama seperti kebanyakan rumah tradisional di nusantara, Sasadu juga berkonsep rumah panggung dengan dekorasi yang menarik. Keunikan ini dapat terlihat dari jumlah pintu rumah yang berjumlah 6 pintu. Keenam pintu tersebut memiliki fungsi masing-masing sesuai adat istiadat masyarakat Maluku Utara. Dua pintu untuk masuk dan keluar rumah oleh laki-laki. Dua pintu lain untuk keluar dan masuk rumah oleh perempuan. Sedangkan dua pintu rumah adat sisanya digunakan untuk keluar masuk para tamu. Banyaknya pintu rumah tradisional ini menjadikannya sebagai rumah asli Indonesia dengan pintu terbanyak. Rumah Adat Papua Rumah Honai Pulau Papua terbagi menjadi dua provinsi, yaitu Papua dan Papua Barat. Di wilayah Papua, rumah adat dinamakan Honai. Rumah ini jauh sangat sederhana dibanding rumah tradisional di Indonesia lainnya. Rumah Honai memiliki ukuran yang sempit dan pendek. Atapnya terbuat dari ilalang dan dindingnya terbuat dari kayu. Rumah ini berbentuk lingkaran tertutup tanpa jendela dan hanya pintu. Sebenarnya desain ini bukan tanpa alasan, karena suku-suku di Papua banyak tinggal di daerah perbukitan dan lembab, maka rumah Honai dapat memberikan perlindungan berupa kehangatan di dalam rumah. Rumah Adat Papua Barat Rumah Mod Aki Aksa Rumah tradisional masyarakat Papua Barat ini sering dijuluki rumah kaki seribu. Sebab, bentuk tiang penopang rumahnya sangat banyak. Rumah adat bernama Mod Aki Aksa ini strukturnya sederhana seperti rumah Honai, hanya saja bentuknya rumah adat panggung. Di bawah lantai rumah terdapat puluhan bahkan ratusan tiang yang menguatkan rumah agar tetap berdiri kokoh. Bahan material pembuatan rumah asli Papua Barat seperti kayu, pelepah sagu, ilalang dan talid ari kulit pepohonan yang berasal dari hutan belantara. Rumah Adat Teluk Cendrawasih Rumah Lgkojei Google Images Entah bagaimana membaca nama rumah adat tersebut, namun namanya tertulis Lgkojei. Rumah tradisional miliki suku Wamesa ini berada di provinsi Teluk Cendrawasih. Bentuknya mirip rumah Mod Aki Aksa dari Papua Barat, apalagi struktur tiang penopang yang juga berjumlah banyak. Namun rumah warga Teluk Cendrawasih ini lebih tinggi seperti rumah panggung di wilayah nusantara. Selain itu, atapnya juga lebih rapat dan modern. Rumah Adat Nusa Tenggara Timur Rumah Musalaki Musalaki adalah nama rumah adat dari Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan sejarah dan ceritam masyarakat asli NTT, rumah ini dahulunya juga ditinggali oleh para bangsawan, raja dan para ketua suku. Saat ini, rumah tradisional Musalaki masih menjadi tempat tinggal beberapa warga NTT yang hidup di desa-desa. Rumah sederhana ini memiliki makna dan filosofi mendalam bagi warganya. Rumah Adat Nusa Tenggara Barat Rumah Dalam Loka Nusa Tenggata Timur dan Nusa tenggara adalah wilayah dalam satu pulau. Oleh karena iatu, keduanya memiliki rumah adat yang hampir mirip. Rumah tradisional NTB adalah Dalam Loka. Dahulu kala, rumah tradisional ini hanya untuk raja dan kepala adat atau kepala suku. Namun seiring perkembangan juga ditempati oleh masyarakat biasa. Banyak di daerah NTB yang warganya masih tinggal di dalam rumah kuno ini. Rumah Adat Bali Rumah Gapura Candi Bentar Google Images Bali adalah provinsi yang kaya akan budaya serta adat istiadat, seperti tarian, seni lukis, dan aneka wisata budaya. Salah satu bentuk kekayaan adat Bali adalah rumah tradisional bernama Gapura Candi Bentar. Bentuk bangunan tradisional Bali bentuknya sangat elok dan melambangkan agama mayoritas Hindu. Rumah adat Bali cukup mudah ditemukan di Pulau Dewata ini, karena masyarakat masih melestarikannya hingga saat ini. Ciri utama dari Candi Bentar adalah adalnya gapura di pintu masuk depan rumah. Rumah Adat Madura Rumah Tanean Lanjhan Suku madura terkenal sebagai suku pekerja keras dan sebagai perantai hingga seluruh nusantara. Disini terdapat rumah adat bernama Tanean Lanjhan. Meski hanya terpisah selat sempit dengan Pulau Jawa, namun arsitektur rumah Madura cukup berbeda. Rumah Adat Jawa Timur Rumah Joglo Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki kemiripan budaya, hal ini disebabkan pada masa kerajaan wilayah tersebut menjadi satu kesatuan kekuasaan Mataram. Termasuk pula dari segi desain rumah adat Jawa Timur Joglo. Rumah Joglo memiliki nilai seni yang tinggi, biasanya dibuat dari kayu jati yang terkenal akan kekuatan dan keawetannya. Hingga kini, kita dengan mudah dapat melihat rumah tradisional Joglo dihuni oleh masyarakat. Rumah Adat Jawa Tengah Rumah Joglo wajibbaca,com Rumah kuno Jawa Tengah saat ini masih menjadi acuan desain rumah di banyak tempat. Ketersedian hasil hutan berupa kayu Jati kerap dimanfaatkan warga untuk membangun rumah Joglo. Selain itu, desainnya yang menggambarkan kewibawaan khas Jawa terlihat kental. Rumah adat Joglo dapat dibagi menjadi beberapa ruangan tergantung fungsinya, misalnya ruangan pendopo untuk ruang tamu dan berada di depan. Kemudian bagian pringgitan atau ruang samping untu keluar dan masuk rumah melalui pintu samping. Ruang sentong untuk penyimpanan barang, serta gandok tengen dan gandok kiwo yang biasanya berguna untuk kamar tidur. Rumah Adat DIY Rumah Bangsal Kencono Yogyakarta merupakan provinsi yang menyandang status Daerah Istimewa. Wilayah ini dipimpin oleh Gubernur, yakni seorang Sultan. Tentunya, ini menjadi bukti bahwa kelestarian budaya di Jogja masih sangat dijaga. Termasuk pula rumah ada Bangsal Kencono yang menjadi identitas Jogja. Dulu, rumah ini adalah kediaman para raja dan bangsawan. Akan tetapi saat ini banyak warga biasa yang memiliki desain rumah serupa. Bangsal Kencono memiliki ruang-ruang yang melambangkan filosofi dan nilai-nilai kehidupan yang tinggi, karena diturunkan dari rumah keraton kasultanan Jogja. Rumah Adat Jawa Barat Rumah Sunda Masyarakat sunda memiliki rumah adat bernama Sunda sesuai suku mayoritas yang menghuni wilayah Jawa Barat. Rumah tradisional ini berdesain panggung namun tidak terlalu tinggi. Pada bagian depan terdapat tangga yang dinamakan gelodog. Tangga tersebut berguna untuk keluar masuk rumah. Bagian atap dibuat dengan berbagai penyebutan, seperti jelopong, perahu kurep, badak heuay, buka pongpok, tegong anjing, jubleg, dan apit gunting. Setiap bentuk atap memiliki ciri khas berbeda-beda. Rumah Adat Banten Rumah Badui Sebagian besar warga Banten adalah keturunan suku Baduy yang terkenal akan kehidupan sederhana selaras dengan alam. Rumah tradisional Badui berbentuk panggung rendah sekitar setengah meter dari tanah. Rumahnya dibuat dari anyaman bambu dengan atp dari bahan ilalang. Selain itu, tiang-tiangnya terbuat dari bambu dan kayu hutan. Di komunitas suku Badui, rumah adat Badui ini masih dilestarikan dan mudah dilihat. Rumah Adat Jakarta Rumah Kebaya Bentuk rumah adat Jakarta yang asli adalah rumah dari budaya Betawi. Rumah ini cukup unik dan mudah dikenali. Bentuknya sederhana dengan teras yang biasanya terdapat balai untuk beristirahat. Ruma kuno asal Jakarta ini mencerminkan adat budaya suku Betawi pada umumnya. Sayangnya, saat rumah tradisional Betawi sulit ditemukan di Jakarta. Seperti yang kita tahu, desakan lahan dan kepadatan penduduk menuntut bangunan-bangunan berubah menjadi lebih modern. Pembangunan Rumah Adat Pembangunan rumah tradisional di Indonesia umumnya dilakukan dengan dasar kerjasama dan prinsip gotong royong. Hal ini adalah kekuatan sekaligus nilai budaya yang harus senantiasa kita lestarikan. Google Images Kita dapat mengambil contoh budaya pembangunan rumah di Jawa Tengah yang masih mengenal istilah “sambatan”. Sambatan adalah sebuah bentuk permintaan tolong dari warga yang ingin membuat rumah atau merenovasinya kepada warga masyarakat sekitar. Semua akan saling tolong menolong, tanpa pamrih dan tidak dibayar sepeserpun. Ini merupakan wujud tradisi kebersamaan sesama manusia dalam hidup bermasyarakat yang masih kental akan adat budaya Jawa.

Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Rumah adat gambar di samping berasal dari? Berikut pilihan jawabannya: sumatera barat sumatera utara jawa tengah sulawesi selatan Kunci Jawabannya adalah: A. sumatera barat. Dilansir dari Ensiklopedia, Rumah adat gambar di samping berasal darirumah adat gambar di samping berasal dari sumatera barat.

VIVA – Rumah adat 34 provinsi adalah sebuah bangunan yang dibuat dengan cara sama dari generasi ke generasi tanpa adanya perubahan. Rumah adat masih mempertahankan kegunaan, fungsi sosial, dan budaya di balik corak bangunannya. Setiap rumah adat di 34 provinsi memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Rumah ini bisa digunakan untuk hunian suatu suku bangsa atau menjadi tempat itu, karena negara Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta berada diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik menjadikan negara ini memiliki keanekaragaman suku bangsa, bahasa, dan adat kebiasaan. Itulah mengapa budaya yang muncul di setiap daerah berbeda-beda. Berbicara mengenai budaya Indonesia, tentunya sebagian besar dari kamu belum mengetahui rumah adat 34 provinsi. Seperti yang kita ketahui, rumah adat di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri yang membedakan dengan daerah lainnya. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa nenek moyang kita memiliki keahlian dalam bidang Adat 34 ProvinsiProvinsi Aceh Rumoh Aceh Rumoh Aceh rumah adat aceh Rumah adat dari Provinsi Aceh adalah Rumah Krong Bade atau yang lebih dikenal sebagai “Rumoh Aceh”. Salah satu ciri khas dari rumah ini terletak pada tangga bagian rumah. Tangga ini digunakan untuk pintu masuk para tamu atau orang yang tinggal di sana. Tangga ini memiliki tinggi sekitar sampai 3 meter dari permukaan itu, jumlah anak tangga rumah ini biasanya ganjil. Kemudian kamu juga bisa melihat dinding rumah dengan ukiran khas yang disesuaikan dengan tingkat ekonomi penghuninya. Bentuk rumah ini persegi panjang dari timur ke barat. Sedangkan untuk bagian atap menggunakan daun rumba. Bagian dalam rumah memilki tempat tersendiri seperti ruang santai, ruang inti, sampai Sumatera Utara Rumah Bolon Rumah adat Bolon Batak di Pulau Samosir Photo Widiarini Rumah Bolon adalah rumah khas suku Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Pada awalnya rumah ini digunakan untuk tempat tinggal 13 raja yang tinggal di Sumatera Utara. Selain itu, terdapat beberapa jenis rumah adat ini, mulai dari Bolon Toba, Bolon Karo, Bolok Pakpak, Bolon Angkola, dan Bolon adat ini memiliki bentuk persegi empat memanjang. Tinggi rumah dari permukaan tanah sekitar meter. Kemudian untuk masuk ke dalamnya, dilengkapi dengan tangga di badan rumah. Pada setiap sudut rumah ini dilengkapi dengan tiang-tiang kokok sebagai penopangnya. Sedangkan atapnya mirip dengan bentuk pelana kuda. Selain itu, di dalam rumah Bolon terdapat salah satu ruang jabu soding yang digunakan untuk anak Sumatera Barat Rumah Gadang Rumah Gadang Rumah adat 34 provinsi Sumatera Barat ini memiliki sebutan lain yaitu Rumah Bagonjong atau Rumah Baanjung. Apabila kamu datang ke Sumatera Barat, kamu pasti menemukan rumah ini, tapi hanya ada di beberapa daerah saja. Rumah ini berbentuk persegi panjang dengan atap yang berbentuk seperti tanduk rumah ini terbuat dari ijuk, namun ketahanannya tidak perlu diragukan lagi. Biasanya hanya ada satu tangga dalam bangunan ini. Kemudian dinding rumah ini memakai ukiran-ukiran yang menghiasi supaya lebih indah dan sarat akan makna. Motif dari ukiran tersebut biasanya berbentuk bunga merambat, buah, atau Riau Rumah Melayu Selaso Rumah Adat Riau Photo Tangkapan Layar YouTube Terdapat hal menarik dari rumat adat Riau ini, yaitu memiliki ukiran yang menjadi ciri khasnya. Ukiran tersebut mengambil tema lebah bergayut, pucuk rebung, selembayung, dan lain-lain. Rumah ini juga sering disebut sebagai Rumah Selaso Jatuh Kembar. Fungsi rumah ini bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk adat Riau ini memiliki beberapa ruangan didalamnya yaitu ruang besar yang berfungsi untuk tempat tidur. Ruang anjungan, dapur, sampai ruang bersila. Sedangkan bentuknya adalah persegi panjang. Kemudian rumah ini dinamakan sebagai Selaso Jatuh Kembar karena memiliki bangunan yang lebih rendah daripada ruang Kepulauan Riau Rumah Belah Bubung Halaman Selanjutnya Rumah adat Kepulauan Riau adalah Belah Bubung, rumah ini berbentuk rumah panggung dengan rangka yang terbuat dari bubung atau bambu. Selain itu, rumah ini memakai desain yang tampak terbelah, kemudian pada dinding rumah terbuat dari papan kayu dan atapnya rumbia.

Rumahadat dalam loka merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Rumah adat ini dibangun oleh suku-suku asli daerah Nusa Tenggara Barat. Diantaranya adalah Suku Sumbawa, Suku Sasak, Suku Dongu, Suku, Dompu. Pada zaman dahulu rumah adat ini digunakan sebagai istana raja dan ketua adat. Web server is down Error code 521 2023-06-16 123004 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d830fdd5b39b96f • Your IP • Performance & security by Cloudflare Dilansirdari Encyclopedia Britannica, nama rumah adat yang tampak pada gambar di samping berasal dari provinsi sumatera barat. Kami sarankan juga untuk membaca artikel yang bermanfaat lainya seperti Suku bangsa yang mendiami provinsi pada gambar disamping adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia. Jumlah pulau yang dimiliki Indonesia hingga pulau dengan 34 Provinsi. Maka dari itu Indonesia pastilah memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi yang masih melekat di masyarakat. Salah satu ciri dari budaya suatu daerah adalah rumah adat yang dibangun sebagai tempat tinggal secara turun temurun. Rumah adat provinsi di Indonesia sendiri memiliki ragam bentuk dan fungsi serta kegunaan yang berbeda-beda. Rumah adat setiap daerah memilik keunikan tersendiri dan memiliki makna simbol berdasarkan kebiasaan dan adat istiadat setiap daerah. Namun kini tak banyak yang mempertahankan adat istiadat pada masing-masing rumah Bagi anda yang belum mengetahui bagaimana bentuk masing-masing rumah adat Provinsi di Indonesia dan fungsinya, yuk kita bahas satu-satu. rumah adat provinsi di indonesia via Rumah Adat Sumatera Utara “Bolon” Secara nasional rumah adat Bolon mewakili beragam rumah adat yang ada di Sumatera Utara. Rumah adat bolon merupakan rumah adat suku batak yang berbentuk rumah panggung dan terdapat bagian kolong yang berfungsi sebagai kandang. Desain rumah adat bolon terdiri dari tiang yang terbuat dari kayu gelondongan, lantai dari papan, dinding beranyamkan bambu, dan atap yang terbuat dari rumbai atau ijuk. Ruangan rumah adat bolon terdiri dari 4 ruangan yaitu, kamar kepala keluarga jabu bong, kamar anak perempuan jabu soding, kamar anak laki-laki jabu suhat, ruang tamu tampar piring. Baca juga Tips Mudah Belajar Bahasa Batak Rumah Adat Sumatera Barat “Gadang” rumah adat provinsi di indonesia – Minagkabau via Rumah adat provinsi di Indonesia selanjutnya dari Sumbar. Namanya Gadang atau godag merupakan rumah adat minangkabau yang masih sering kita jumpai di Provinsi Sumatera Barat. Rumah adat gadang juga bisa anda jumpai di beberapa daerah Malaysia, karena kebudayaan melayu tersebar di Semenanjung Malaya. Maka dari itu, jangan kita anggap bahwa negara Malaysia telah mencuri kebudayaan kita. Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam “Krong Bade” Nama lain dari rumah adat Aceh selain Krong Bade adalah rumoh Aceh. Rumah adat Provinsi di Indonesia dari NAD ini memiliki bentuk persegi empat yang memanjang dari timur ke barat. Krong Bade sendiri memiliki 5 ruangan yang terdiri dari serambi depan untuk tamu laki-laki seuramo-ukeu, serambi belakang untuk tamu perempuan seuramo-likoot, rumah induk diantara serambi depan dan belakang rumah-inong, dapur rumoh-dapu, dan teras seulasa. Rumah Adat Bangka Belitung “Rakit Limas” Rumah Rakit Limas menjadi kebanggan masyarakat Bangka Belitung dengan arsitektur khasnya yakni rakit. Aksen rakit pada bagian rumah menjadi pembeda dengan Rumah Limas yang sama-sama berada di Pulau Sumatera. Rumah Adat Jambi “Panggung Kajang Leko” Rumah adat provinsi di Indonesia selanjutnya berasal dari Jambi. Namanya rumah adat Panggung Kajang Leko. Rumah adat ini memiliki 8 ruangan yang terdiri dari ruangan pertama yang biasa disebut dengan Jogan sebagai tempat istirahat dan tempat menyediakan air. Ruangan kedua digunakan untuk tempat menerima tamu laki-laki yang disebut serambi depan. Ruangan ketiga digunakan untuk tidur anak laki-laki dengan sebutan serambi dalam. Ruagan keempat terdapat kamar pengantin Emben Melintang. Ruangan kelima biasa digunakan untuk menerima tamu perempuan atau biasa disebut serambi belakang,. Ruangan keenam digunakan untuk tidur anak perempuan disebut dengan leren. Ruangan ketujuh digunakan untuk memasak dan menyimpan air yang diberi nama garang. Ruangan kedelapan terdapat sebuah dapur untuk memasak. Rumah Adat Bengkulu “Rakyat” Walaupun tak selengkap rumah adat Jambi, Rumah adat rakyat cukup lengkap dengan 4 ruangan. Ruangan pertama digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu ruang berendo dalam bahasa Indonesia disebut beranda. Dan terdapat kamar utama balik gadang, kamar untuk perempuan bilik gadis, kamar untuk laki-laki ruang laki. Rumah Adat Sumatera Selatan “Limas” Masih di Pula Sumatera, sekarang kita bahasa rumah adat provinsi di Indonesia dari Sumsel yaitu model Limas. Rumah adat limas memiliki gaya arsitektur yang simpel dengan ukuran yang tak terlalu besar. Seperti rumah panggung lainnya, rumah adat limas memiliki bagian dalam yang kecil dan terdapat 2 teras pada bagian depan dan bagian samping. Rumah Adat Lampung “Nowou Sesat” Tujuan awal pembuatan rumah nowou sesat adalah sebagai tempat ibadah. Rumah adat ini memiliki atap yang terbuat dari ilalang. Makna dari rumah adat nowou sesat adalah setiap orang yang berkeinginan membangun keluarga dan mendidik anak agar menjadi anak yang berbakti dengan landasan pondasi ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rumah Adat Banten “Badui” Rumah badui masih bisa kita jumpai di daerah pedesaan dan pelosok ujung kulon. Rumah ini diangun oleh suku badui dengan arsitektur rumah yang tingginya tidak lebih dari setengah meter yang terbuat dari kayu. Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya” Tidak patut jika ibu kota tidak masuk dalam deretan rumah adat provinsi di Indonesia yang ikonik. Namanya, rumah adat kebaya yang merupakan rumah adat khas DKI Jakarta yang sangat kental dengan budaya betawi. Jika anda ingin melihat langsung rumah kebaya, anda bisa langsung datang ke kampung betawi. Tetapi jumlah rumah kebaya saat ini sudah sangat jarang kita jumpai karena sudah kalah dengan pembangunan rmah modern. Baca juga Tips Belajar Bahasa Betawi Supaya Lancar saat Berkomunkasi Rumah Adat Jawa Barat “Sunda” Beralih ke Jawa bagian barat, rumah adat provinsi di Indonesia dari jawa Barat yaitu Sunda. Rumah adat dari Jawa Barat ini memiliki bentuk seperti rumah adat lainnya yakni panggung walaupun tidak terlalu tinggi. Keunikan dari rumah adat sunda memiliki macam-macam desain untuk atapnya. Baca juga Tips Cepat Menguasai Belajar Bahasa Sunda Rumah Adat Jawa Tengah “Joglo” Sama seperti rumah adat provinsi di Indonesia lainnya, rumah adat joglo memiliki ruangan untuk menerima tamu yang diberi nama pendopo, ruang utama untuk keluarga, dan ruang samping yang diberi nama pringgitan. Selain itu ada kamar untuk tidur yang diberi nama gandok tengen atau kanan dan gandok kiri atau kiri. Dan tak lupa ruang untuk menyimpan segala barang yang disebut ruang sentong. Baca juga Tips Belajar Bahasa Jawa Krama Alus dan Inggil dengan Mudah Rumah Adat Jawa Timur “Joglo Situbondo” Rumah adat Jaa Timur ini memiliki rumah yang mirip dengan rumah adat Jawa Tengah dengan sebutan Rumah Adat Joglo Situbondo. Rumah adat ini memiliki keunikan pada pintu rumah yang dipercaya sebagai pelindung dari marabahaya atau malapetaka. Rumah adat joglo situbondo memiliki ruangan paling sakral yang selalu diberi cahaya atau penerangan sepanjang hari yakni pada bagian ruang tengah. Rumah Adat Daerah Istimewa Jogjakarta “Bangsal Kencono” Dahulunyanya rumah adat Bangsal Kencono yang berasal dari Daerah Itimewa Jogjakarta merupakan tempat tingal bagi raja-raja Jawa dan para bangsawan. Rumah adat bangsal kencono memiliki banyak filosofi yang diambil dari alam semesta, tingkah laku manusia, dan berbagai kehidupan yang ada didalamnya. Rumah Adat Madura “Tanean Lanjhan” Rumah adat Tanean Lanjhan memiliki desain yang sederhana. Bagian depan dijadikan sebagai teras dan pada bagain belakang rumah memiliki bagian yang lumayan besar. Ruah adat Madura terlihat klasik dan elegan dikarenakan hampir keseluruhan rumah terbuat dari kayu. Rumah Adat Riau “Selaso Jatuh Kembar” Rumah adat Riau yang disebut dengan Selaso Jatuh Kembar memiliki desain arsitektur yang mirip dengan rumah adat Joglo. Hal itu dikarenakan pada bagian rumah terdapat ruangan untuk bermusyawarah yang lantainya lebih rendah dibanding dengan ruang tengah. Sehingga rumah adat Selaso Jatuh Kembar sering disebut dengan rumah Joglonya Riau. Rumah Adat Kepulauan Riau “Belah Bubung” Rumah adat Belah Bubung merupakan rumah adat dari kepulauan Riau yang memiliki atap yang bervariasai dan memiliki 4 ruangan. Atap bervariasi ini terdiri dari atap lipat yang berbentuk datar, atap yang bergabung melintang, atap yang berbentuk sama sejajar, atap lipat yang berbentuk curam, atap lipat yang berbentuk menyusun. Rumah Adat Provinsi Bali rumah adat provinsi di indonesia – Bali via Rumah adat Bali kental akan budaya Hindu. Setiap arsitektur yang nampak pada bangunan rumah adat Bali terdapat simbol-simbol budaya Hindu. Rumah adat Gampura Candi Bentar adalah salah satu rumah adat yang kental dengan budaya Hindu ditandai dengan sebuah gapura yang dijadikan sebagi pintu masuknya. Selain itu ada rumah adat Bale Gede yang dijadikan rumah ibadah yang hanya dimiliki masyarakat kelas atas. Rumah adat yang dijadikan sebagai ruangan untuk menyambut tamu adalah rumah adat Bale Tiang Sanga yang terletak pada bagian barat ruang utama. Masyarakat Bali mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani, sehingga masyarakat Bali memiliki ruangan khusus menyimpan gabah yang diberi nama rumah adat Jineng. Baca juga Belajar Bahasa Bali dengan Mudah dan Cepat Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang” Kalimantan Barat memiliki rumah adat Panjang yang dimiliki oleh suku Dayak. Desain arsitektur bangunan rumah Panjang memiliki bentuk hampir seperti rumah panggung yang memanjang dengan tiang penyangga yang tinggi dan anak tangga yang lebar. Rumah Adat Kalimantan Tengah “Betang” Rumah adat Betang yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Barat hampir menyerupai rumah adat Panjang. Hal yang menjadi pembeda adalah rumah adat Betang lebih luas dengan ukuranpanjang 150 m x lebar 30 m dengan tinggi 3 m sampai 5 m. Rumah Adat Kalimantan Timur “Lamin” Rumah adat Lamin merupakan rumah adat terbesar yang ada di Indonesia. Rumah adat ini 2x lebih luas dibandingkan rumah adat Betang yang bisa menampung sekitar 40 sampai 50 kepala keluarga atau setara dengan 250 jiwa. Rumah adat Lamin didiami oleh suku Dayak Timur dan suku Kutai di Provinsi Kalimantan Timur. Rumah Adat Kalimantan Selatan “Bubungan Tinggi” Suku Banjar memiliki rumah adat yang bernama Bubungan Tinggi yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan. Desain arsitektur yang dimiliki rumah adat Bubungan Tinggi memiliki bentuk yang sederhana. Ruangan rumah dibagi menjadi dua bagian yakni ruangan depan sebagai teras dengan ukuran kecil dan bagian belakang sebagai aula dengan ukuran lebih besar. Rumah Adat Kalimantan Utara “Baloy” Rumah adat Baloy yang berasal dari Kalimantan Utara merupakan rumah adat asli dari suku tidung. Rumah adat Baloy sama seperti rumah adat lainnya yang berbentuk panggung dengan khas suku tidung pada bagian atapnya. Desain rumahnya sendiri memiliki teras yang lebih menjorok ke depan dan bagian tengah berbentuk persegi panjang. Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris” Rumah adat Pewaris merupakan Rumah adat asli suku Minahasa yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara. Arti dari rumah adat Pewaris adalah rumah peninggalan para leluhur atau bisa disebut juga dengan welawengkoa. Desain arsitektur rumah adat Pewaris adlah rumah panggung dengan dua buah anak tangga yang terletak pada bagian depan rumah. Rumah Adat Sulawesi Tengah “Tambi” Rumah adat Tambi yang diliki oleh Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa keunikan. Pertama, rumah adat Tambi hanya dibangun mednghadap ke utara atau selatan. Kedua, Status sosial masyarakatnya bisa diketahui dengan jumlah anak tangga. Jika anak tangga ganjil maka hanya orang biasa, sedangkan anak tangganya genap berarti orang tesebut merupkan orang besar atau kaya. Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton” Rumah adat Sulawesi Tenggara yakni rumah adat Buton juga memiliki keunikan. Konstruksi rumah adat Buton semua bahan berasal dari kayu dan untuk mengkaitkan tidak menggunakan paku ataupun pasak melainkan kait kayu. Dan jumlah lantai yang dimiliki rumah adat Buton sebanyak 4 lantai. Rumah Adat Sulawesi Selatan “Tongkonan” Rumah adat Tongkonan dimiliki oleh suku asli Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan. Rumah adat ini memiliki 2 fungsi yakni, sebagi tempat tinggal dan tempat menyimpan mayat. Desain rumah adat Togkonan khas dengan atap yang seperti perahu terbalik dengnan kepala kerbau yang ada pada bagian depan rumah. Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa” Rumah adat Dulohupa yang berasal dari Provinsi Gorontalo memiliki fungsi sebagai tempat tinggal. Terkadag rumah adat Gorontalo juga difungsikan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat. Atap rumah adat Dulohupa memiliki nilai seni yang tinggi sehingga masyarakat lebih menyukai rumah adat Dulohupa dijadikan tempat tinggal. Rumah Adat Maluku “Baileo” Rumah adat Baileo meiliki beragam ciri khas. Rumah adat ini memiliki aksen keberagaman agamanya sehingga terkadang juga dijadikan sebagai tempat bermusyawarah dan melaksanakan upacara adat. Dan juga berfungsi sebagai tempat menyimpan pusaka-pusaka. Rumah Adat Maluku Utara “Sasadu” Rumah adat Sasadu merupakan rudmah adat yang memiliki pintu terbanyak di Indonesia. Rumah yang berasal dari Provinsi Maluku ini memiliki 6 buah pintu yang masing-masing pintunya memiliki fungsi yang berbeda. Dua buah pintu digunakan untuk perempuan, dua lagi digunakan untuk laki-laki, dan sisanya digunakan untuk tamu. Rumah Adat Nusa Tenggara Barat “Dalam Loka” Rumah adat yang berasal Nusa Tenggara Barat yang diberi nama rumah adat Dalam Loka hanya didiami oleh petinggi Suku Sasak. Desain arsitektur yang dimiliki oleh rumah adat Dalam Loka memiliki desain yang megah. Bahkan jika dibandingkan dengan rumah modern tetak akan terlihat lebih megah. Rumah Adat Nusa Tenggara Timur “Musalaki” Rumah adat Musalaki yang berasal dari Nusa Tenggara Timur hanya dimiliki oleh petinggi adat atau ketua adat. Denga begitu rumah adat ini jarang bisa ditemui dan hanya tersisa hanya beberapa saja di Nusa Tenggara. Desain rumah adat Musalaki memiliki desain yang klasik dan kuno dengan bentuk kumpulan ilalang dengan atap yang menjulang tinggi ke atas. Musalaki salah satu kebanggaan budaya rumah adat provinsi di Indonesia. Rumah Adat Papua “Honai” Rumah adat Honai yang dimiliki oleh Povinsi Papua memiliki kesamaan pada bahan baku atap yang terbuat dari ilalang. Pada bagian dindingnya terbuat dari kayu tanpa jendela untuk memberikan rasa hangat. Hal ini dikarenakan mereka bertempat tinggal di daerah perbukitan atau dataran tinggi. Rumah Adat Papua Barat “Mod Aki Aksa” Rumah adat dari Provinsi Papua Barat yang disebut dengan rumah adat Mod Aki Aksa memiliki kemiripan dengan rumah adat Honai. Hal yang membedakan ada pada bentuk rumah, rumah adat Mod Aki Aksa memiliki bentuk rumah panggung. Bahan yang digunakan untuk membuat rumah adat Mod Aki Aksa terdiri dari pelepah sagu, ilalang, kayu, dan tali dari kulit pohon. Rumah Mod Aki Ksa juga disebut dengan rumah kaki seribu dikarenakan memiliki banyak penyangga dibawahnya. Itulah rumah adat provinsi di Indonesia untuk daerah Papua Barat. Rumah Adat Teluk Cendrawasih “Lgkojei” Rumah adat provinsi di Indonesia yang terakhir adalah Lgkojei. Rumah adat Provinsi Teluk Cendrawasih yang diberi nama Lgkojei memiliki desai yang telah berkembang. Pada bagian atapnya tedapat lubang cahaya yang berfungsi sebagai ventilasi. Untuk keselurah desain rumah adat Lgkojei hampir sama dengan rumah adat Mod Aki Aksa dengan beratap ilalang dan berdinding kayu. Itulah 35 rumah adat Provinsi di Indonesia. Semoga artikel ini menambah wawasan anda mengenai rumah adat yang di Indoneisa. Dan juga bisa sebagai bahan referensi anda untuk membuat rumah bertemakan budaya Indonesia. Editted 19/06/2021 by IDNarmadi.
\n \n\n \n \nrumah adat di samping berasal dari provinsi
GarselNet Jumat, 21 Januari 2022, 21:14 WIB. Komentar () Iklan. Asal Suku Sunda Beserta Adat Rumah Dan Pengertiannya - Suku Sunda berasal dari bagian Barat Pulau Jawa, Indonesia. Suku Sunda mayoritas berasal dari Provinsi Jawa Barat. Suku Sunda adalah etnis kedua terbesar di Indonesia. Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, yaitu dialek Barat
Rumah Adat – Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki keragaman budaya seperti pakaian, upacara adat, senjata, hingga rumah adat. Budaya di negara ini sangatlah banyak. Mengingat provinsi di Indonesia juga banyak. Itu mengapa, budaya yang muncul di setiap daerah pun juga berbeda-beda. Ya, memang tidak akan ada habisnya jika membicarakan keberagaman yang ada di negara ini. Faktanya, ibu pertiwi ini tidak hanya kaya akan budaya, tetapi kaya akan sumber daya alam dan bahasanya. Hal itulah yang membuat Indonesia menjadi negara yang tidak pernah sepi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Berbicara mengenai budaya, tentu sebagian besar dari Anda masih belum tahu betul tentang budaya di Indonesia, khususnya rumah adat. Oleh karenanya, Anda sangat disarankan untuk menyimak artikel ini hingga habis. Seperti yang diketahui, rumah – rumah adat di Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Hal ini dikarenakan setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang membedakannya dengan daerah lainnya. Rumah adat 34 Provinsi tersebut tidak hanya menjadi ikon dari suatu daerah atau provinsi saja, melainkan meyakinkan kepada penerus bangsa bahwa nenek moyang negara ini memiliki keahlian dalam bidang arsitek. Mereka juga tidak hanya mementingkan kegunaan rumah tersebut, tetapi nilai dan makna yang terkandung juga dipertimbangkan betul. Karena rumah tradisional ini adalah bagian dari Indonesia, wajib bagi kita mengetahuinya secara eksplisit. Mari simak pembahasannya sebagai berikut! 34 Rumah Adat Indonesia1. Rumah Adat Aceh Nanggroe Aceh Darussalam “Rumoh Aceh”.2. Rumah Adat Sumatera Utara “Bolon”.3. Rumah Adat Sumatera Barat “Bagonjong”.4. Rumah Adat Riau “Melayu Selaso”.5. Rumah Adat Kepulauan Rumah Adat Provinsi Jambi “Kajang Leko”.7. Rumah Adat Sumatera Selatan “Limas”.8. Rumah Adat Bangka Belitung “Rakit”.9. Rumah Adat Bengkulu “Bubungan Lima”.10. Rumah Adat Lampung “Nuwo Sesat”.11. Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”.12. Rumah Adat Jawa Barat “Keraton Kasepuhan Cirebon”.13. Rumah Adat Banten “Badui”.14. Rumah Tradisional Jawa Tengah “Joglo”.15. Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta “Bangsal Kencono”.16. Rumah Tradisional Jawa Timur “Joglo Situbondo”.17. Rumah Tradisional Bali “Gapura”.18. Rumah Adat NTB Nusa Tenggara Barat “Dalam Loka”.19. Rumah Asal NTT Nusa Tenggara Timur “Musalaki”.20. Rumah Khas Kalimantan Barat “Panjang”.21. Rumah Daerah Kalimantan Tengah “Betang”.22. Rumah Adat Kalimantan Selatan “Baanjung”.23. Rumah Adat Kalimantan Timur “Lamin”.24. Rumah Adat Kalimantan Utara “Baloy”.25. Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris”.26. Rumah Adat Sulawesi Barat “Boyang”.27. Rumah Adat Sulawesi Tengah “Tambi”.28. Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton Malige”.29. Rumah Adat Sulawesi Selatan “Tongkonan”30. Rumah Daerah Gorontalo “Dulohupa”.31. Rumah Khas Adat Maluku “Baileo”.32. Rumah Tradisional Papua Barat “Mod Aki Aksa”.33. Rumah Adat Maluku Utara “Sasadu”. 34 Rumah Adat Indonesia 1. Rumah Adat Aceh Nanggroe Aceh Darussalam “Rumoh Aceh”. wikipedia Rumah tradisional dari NAD atau Nanggroe Aceh Darussalam adalah Rumah Krong Bade dengan sebutan lainnya yaitu “Rumoh Aceh”. Salah satu ciri khas dari rumah adat Aceh adalah ada pada tangganya yang terdapat tiga tangga pada bagian depan rumah. Gunanya adalah untuk pintu masuk para tamu dan orang yang tinggal di sana. Tangga tersebut memiliki tinggi sekitaran hingga 3 meteran dari tanah. Jumlah anak tangganya pun umumnya ganjil. Jika dilihat pada dindingnya, terdapat ukiran khas yang disesuaikan dengan tingkat ekonomi penghuninya. Bentuk dari rumah adat Indonesia asal Aceh ini persegi panjang yang mana memanjang dari timur ke barat. Sedangkan, pada atapnya hanya menggunakan daun rumba saja. Setiap bagian memiliki fungsi sendiri-sendiri. Mulai dari tempat santai, ruang inti sampai gudang. Sekarang, rumah tradisional ini sudah sangat langka karena perkembangan zaman yang pesat. 2. Rumah Adat Sumatera Utara “Bolon”. Rumah Adat Bolon merupakan rumah khas suku Batak yang mana berasal dari Sumatra Utara. Dulunya, rumah adat Sumatera Utara merupakan tempat tinggal 13 raja yang berdomisili di Sumatra Utara. Beberapa nama raja tersebut adalah Raja Nagaraja, Raja Atian, Raja Mogam, dan lainnya. Ada beberapa jenis yang dimiliki oleh rumah tradisional Sumut ini. Beberapa jenisnya antara lain Bolon Toba, Rumah Bolon Karo, Rumah Bolon Pakpak, Rumah Bolon Angkola, Rumah Bolon Toba, dan Rumah Bolon Simalungun. Rumah adat Sumatera Utara berbentuk persegi empat dengan model panggung. Tingginya dari tanah sekiya meteran. Terdapat tangga di tengah badan rumah yang fungsinya untuk memudahkan masuk ke dalam rumah. Di tiap sudut rumah terdapat tiang-tiang sebagai penopang rumah. Sedangkan atapnya tampak seperti bentuk pelana kuda. Ada beberapa ruang yang memiliki fungsi masing-masing, salah satunya adalah ruang jabu soding yang khusus untuk anak perempuan. 3. Rumah Adat Sumatera Barat “Bagonjong”. Rumah khas Sumatra Barat ini memiliki sebutan lain, yakni “Rumah Bagonjong. Namun, masyarakat setempat biasa menyebutnya “Rumah Baanjung”. Jika Anda datang ke Sumbar, Anda pasti akan menemukan banyak rumah semacam ini, tetapi hanya di beberapa daerah khusus. Rumah adat Sumatera Barat memiliki bentuk persegi panjang yang atapnya mirip seperti tanduk kerbau. Atapnya hanya terbuat dari ijuk , tetapi ketahanan nya tidak perlu diragukan. Umumnya, hanya ada satu tangga yang dimiliki oleh bangunan ini. Pada dindingnya, terdapat ukiran-ukiran yang menghiasi rumah tersebut. Motifnya biasa mengusung tema tumbuhan merambat, bunga, buah, hingga akar berdaun. 4. Rumah Adat Riau “Melayu Selaso”. Rumah tradisional khas provinsi Riau adalah Rumah Melayu Selaso. Ada hal yang menarik dari rumah Adat Riau yaitu memiliki ukiran yang menjadi ciri khasnya. Ukiran di dalam rumah mengambil dari tema alam yaitu lebah bergayut, pucuk rebung, selembayung, dan lain sebagainya. Nama lain dari rumah daerah Riau adalah Rumah Selaso Jatuh Kembar. Fungsinya bukanlah untuk ditinggali melainkan untuk tempat musyawarah. Orang-orang sekitar biasa menyebutnya dengan sebutan Balai Salaso Jatuh. Ada beberapa ruangan yang ada di rumah asal Riau, ruangan tersebut di antaranya ruang besar yang berfungsi untuk tempat tidur. Ada ruangan lainnya seperti ruangan anjungan, dapur, hingga ruangan bersila. Sedangkan bentuk dari rumah tradisional Riau adalah persegi panjang. Apa ciri khas rumah adat Riau? Ia memiliki bangunan yang lebih rendah daripada ruang tengahnya. Itu mengapa, rumah ini memiliki sebutan Rumah Selaso Jatuh Kembar. 5. Rumah Adat Kepulauan Riau. Rumah tradisional Kepulauan Riau sama dengan rumah tradisional Riau, yaitu Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar. Fungsinya sama-sama bukan untuk tempat tinggal, melainkan tempat musyawarah ataupun rapat untuk kepentingan warga. Beberapa macam nama yang dimiliki oleh rumah ini antara lain Balairung Sari, Balai Kerapatan, Balai Pengobatan, dan lainnya. Jika Anda datang ke Kepulauan Riau, Anda akan mendapati rumah adat Kepulauan Riau hanya beberapa saja di sana. Mengapa? Karena sekarang ini kegiatan musyawarah bisa dilakukan di mana saja. Seperti halnya musyawarah di rumah penghulu dan musyawarah keagamaan di masjid. Ruangan-ruangan yang terdapat di rumah ini antara lain ruang tidur, ruang anjungan, ruang bersila, dan lainnya. 6. Rumah Adat Provinsi Jambi “Kajang Leko”. Orang mengenalnya dengan sebutan Rumah Panggung Jambi. Ya, rumah Panggung tidak hanya dikenal dengan sebutan itu, tetapi sebutan lain seperti Kajang Leko. Material yang digunakan untuk membuat rumah ini adalah kayu. Ada 8 ruangan yang terdapat di rumah ini. Ruang pertama disebut dengan “jogan”. Fungsi ruangan ini adalah untuk tempat beristirahat dan tempat penyimpanan air. Ruang kedua yaitu serambi depan. Fungsinya untuk menerima tamu khusus laki-laki. Ruang ketiga yaitu serambi dalam yang fungsi nya untuk tempat tidur anak laki-laki. Ruang selanjutnya yaitu “amben melintang” yang fungsinya untuk kamar pengantin. Ruang selanjutnya yaitu serambi belakang yang fungsinya untuk tempat tidur anak perempuan yang belum menikah. Ruang selanjutnya berfungsi untuk tempat menerima tamu perempuan. Ruang selanjutnya disebut “garang” untuk ruang dan tempat penyimpanan air juga. Ruang terakhir yaitu dapur untuk memasak. 7. Rumah Adat Sumatera Selatan “Limas”. kangapip Sesuai dengan namanya, rumah dari provinsi Sumatera Selatan ini memiliki bentuk limas. Ada filosofi budaya pada tingkatan bangunannya, Tingkatan itu biasa dikenal dengan “bengkilas” oleh masyarakat. Untuk para tamu yang datang ke sana, akan diminta untuk singgah di teras atau ruangan atas. Bukan mengapa, itu memang tradisi warga setempat. Di sini, Anda tidak hanya bisa merasakan nuansa budaya setempat, tetapi juga nuansa budaya Palembang yang tampak pada ukiran dindingnya. Di rumah ini, terdapat 5 ruangan yang oleh warga setempat disebut dengan “kekijing”. Apa maksud dari lima ruangan itu? Ternyata, lima ruangan itu adalah simbol dari lima jenjang kehidupan manusia. Jenjang yang dimaksud adalah usia, bakat, jenis, pangkat, dan martabat. Tentu, pada tiap tingkatan memiliki detail yang berbeda-beda. Seperti halnya ruangan pada tingkat pertama yang disebut “pagar tenggalung”. Tidak ada dinding pembatas. Ruangan ini menyuguhkan nuansa santai karena biasa digunakan untuk menerima tamu. Selain ruangan tersebut masih ada lainnya juga. 8. Rumah Adat Bangka Belitung “Rakit”. Rumah khas Bangka Belitung disebut dengan Rumah Rakit Limas. Ada tiga jenis dari rumah adat Bangka Belitung, yakni Rumah Rakit, Rumah Limas, serta Rumah Panggung. Ketiganya memiliki sentuhan adat melayu pada arsitekturnya. Saat ini, rumah Rakit banyak dibangun di pinggir sungai Musi, yang mana ditempati oleh orang keturunan Tionghoa. Banyak yang menganggap bahwa bangunan ini sudah ada pada zaman kerajaan Sriwijaya. Cikal bakalnya dimulai dari Rumah Rakit yang ada di Sumatera Selatan. Selanjutnya, rumah tradisional tersebut akhirnya dikenal sebagai rumah khas Bangka Belitung. Rumah Rakit ini terbuat dari material bambu. Namun, bukan sembarang bambu yang digunakan. Bambu yang digunakan adalah bambu Manyan yang memiliki ukuran besar dan ketahanan nya jangan diragukan. Sedangkan rumah Limas memiliki nilai tertentu yaitu mencerminkan status sosial pemilik rumah. Hal ini dikarenakan pemilik rumah tersebut umumnya adalah keturunan keluarga Kesultanan Palembang, saudagar kaya, atau pejabat pemerintahan Hindia Belanda. 9. Rumah Adat Bengkulu “Bubungan Lima”. celticstown Sama seperti rumah panggung, Rumah Bubungan Lima ini ditopang oleh tiang-tiang pada bagian penopang nya. Tidak seperti rumah tinggal pada umumnya, biasanya cenderung digunakan untuk tempat acara masyarakat Bengkulu. Ada tiga bagian pada rumah ini, yaitu bagian atas, tengah, dan bawah. Setiap bagian memiliki fungsinya masing-masing. Material utama yang digunakan untuk membangun adalah kayu. Namun, kayu yang digunakan juga bukan kayu sembarangan. Kayu tersebut adalah Kayu Medang Kemuning yang dianggap memiliki kualitas khusus. Setiap orang yang ingin bertamu di sana, diharuskan untuk menggunakan tangga untuk memasuki rumah ini. Saat ini, rumah ini tidak hanya dijadikan sebagai aset nenek moyang, melainkan juga objek wisata budaya di Bengkulu. 10. Rumah Adat Lampung “Nuwo Sesat”. infolpg Lampung memiliki rumah tradisional yang dinamakan dengan Nuwo Sesat. Rumah ini dibangun untuk dijadikan tempat pertemuan adat bagi penyimbang purwatin untuk musyawarah. Rumah ini memiliki ciri khas pada bentuknya. Bentuk rumah daerah Lampung adalah panggung. Pada sisi bangunannya, terdapat ornamen yang dianggap khas dan berbeda. Rumah adat Indonesia asal Lampung ini umumnya berukuran sangat besar. Namun, jika Anda ke Lampung untuk menjumpai rumah ini, Anda mungkin sedikit terkejut karena kebanyakan di zaman sekarang ini ukurannya cenderung lebih kecil daripada ukuran aslinya. 11. Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”. Rumah adat Kebaya adalah rumah tradisional khas Provinsi DKI Jakarta. Rumah adat Ibukota Indonesia ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan rumah tradisional lainnya. Ciri khasnya ada pada atapnya. Atapnya memiliki bentuk yang menyerupai pelana yang terlipat. Jika dilihat dari sisi samping, akan tampak ada lipatan-lipatan kebaya. Untuk corak ornamen nya, ia mengusung tema corak khas suku betawi. Rumah Kebaya ini disebut sebagai bagian dari keraton Cirebon. Rumah adat Betawi masih terlihat bagus walaupun usianya sudah sangat tua. Hal ini dikarenakan warga sekitar sangat telaten dalam merawatnya. 12. Rumah Adat Jawa Barat “Keraton Kasepuhan Cirebon”. tribunnews Rumah adat Indonesia asal provisi Jawa Barat ini ternyata memiliki nama lain Keraton Kasepuhan Cirebon. Rumah adat Jawa Barat berdiri pada tahun 1529 yang mana pendirinya adalah Pangeran Cakrabuana. Perlu Anda ketahui, sebenarnya, rumah tradisional ini merupakan perluasan dari keraton sebelumnya yang bernama Keraton Pakungwati. Jika Anda datang berkunjung ke tempat ini, Anda akan disambut oleh pintu gerbang utama keraton yang cukup unik. Lalu, ketika Anda masuk ke dalam gerbang, Anda akan mendapati kreteg pangrawitan dan barulah Anda bisa menyaksikan keraton ini. Ada 2 halaman yang bisa Anda kunjungi, yaitu halaman pertama dan halaman kedua. Untuk bisa menyaksikan dan menikmati suasananya di sana, Anda hanya perlu berkeliling-keliling sesuai rute yang dipandukan. 13. Rumah Adat Banten “Badui”. Mungkin sebagian besar dari Anda sudah pernah mendengar rumah tradisional ini. Ya, rumah Badui merupakan rumah tradisional yang berasal dari provinsi Banten yang mana penghuninya adalah suku Badui. Suku Badui adalah suatu kelompok etnis asli Banten yang berdomisili di Kabupaten Lebak, Banten. Rumah ini berbentuk Julang Ngapak, sebutan yang diberikan oleh masyarakat setempat. Umumnya, bentuknya dibuat seperti rumah panggung dengan bahan bambu. Apa simbol dari rumah Badui ini? Rumah ini adalah simbol daripada kesederhanaan masyarakat setempat. Fungsi dibuatnya rumah ini tertentunya untuk tempat berlindung dan mendapatkan kenyamanan. Selain sederhana, suku Badui juga terkenal dengan kekeluargaan yang kental. Hal ini dikarenakan, untuk bisa membuatnya mereka harus saling bergotong-royong bersama. Rumah ini sendiri memiliki tiga bagian utama yaitu sosoro depan, tepas tengah, dan imah belakang. Masing-masing bagian memiliki fungsinya sendiri. 14. Rumah Tradisional Jawa Tengah “Joglo”. Rumah adat dari Jawa Tengah adalah Joglo, nama ini sangat terkenal dan mungkin setiap orang mengetahuinya. Ada beberapa ruangan yang dimiliki oleh ruangan ini. Ruangan depan disebut dengan pendopo. Ruangan ini memilki fungsi sebagai tempat menerima tamu bagi para tamu yang datang ke sana. Ciri khas dari sala satu rumah adat Indonesia ini sendiri ada pada corak ornamen nya. Corak ornamen rumah ini memiliki sentuhan kejawaan. Pantas saja, karena sentuhan tersebut mengambil tema budaya suku Jawa yang dapat dilihat dari bagian-bagian sisi rumah ini. 15. Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta “Bangsal Kencono”. thegorbalsla Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki rumah tradisional yang dinamakan Rumah Bangsal Kencono, Rumah Joglo. Rumah Joglo merupakan rumah adat Indonesia yang populer dengan sebutan tempat tinggal Raja. Jika dilihat dari arsitekturnya sekilas, ia memiliki bentuk hampir mirip dengan rumah Joglo. Perbedaannya, rumah tradisional ini lebih luas, lebar, dan juga besar. Mungkin, jika Anda ke sana, Anda akan merasakan nuansa negara lain. Ya, arsitektur dari bangunan ini memang dipengaruhi oleh gaya bangunan Portugis, Belanda, dan Cina. Namun, jika dirasakan lagi, desainnya lebih cenderung memiliki sentuhan adat Jawa. Sentuhan Jawa dapat terlihat jelas pada ukiran-ukiran pada tiang, atap, dan dinding bangunannya. Material yang digunakan untuk atap adalah genting sirap atau tanah. Dindingnya terbuat dari kayu yang tentunya memiliki kualitas yang tinggi. Warna tiangnya umumnya hijau tua atau hitam. Tiang itu dijadikan penompang pada umpak batu yang memiliki warna keemasan. 16. Rumah Tradisional Jawa Timur “Joglo Situbondo”. Rumah adat Indonesia dari Provinsi Jawa Timur ini umumnya hanya dikenal dengan sebutan Rumah Joglo. Padahal, banya yang menyebut juga dengan nama Rumah Joglo Sitobondo. Jadi, rumah tradisional ini berbeda dengan Rumah Joglo asal Jawa Tengah walaupun pada beberapa bagian, mereka memiliki kemiripan. Rumah adat Jawa Timur dibangun untuk dua fungsi yaitu tempat tinggal dan beberapa untuk peninggalan bersejarah. Ya, ini merupakan salah satu situs bersejarah peninggalan nenek moyang yang dulunya tinggal di Jawa Timur. Nuansa sejarahnya terlihat jelas pada bentuk dan juga tata ruang rumah Joglo ini. Ciri khas dari rumah daerah Indonesia timur ada pada kesederhanaan ukiran dan bentuknya. Walaupun sederhana, rumah tradisional ini memiliki makna seni yang tinggi seperti rumah tradisional lainnya. Bentuknya sendiri adalah limas atau dara gepak. Persis seperti namanya, rumah ini ditemukan di wilayah Situbondo, Jawa Timur. Salah satu daerah yang juga banyak ditemukan adalah di daerah Ponorogo. 17. Rumah Tradisional Bali “Gapura”. Sesuai dengan namanya, Rumah Gapura, rumah ini sebenarnya adalah sebuah bangunan yang dijadikan gerbang rumah-rumah tradisional Bali. Gapura itu memiliki dua buah candi yang memiliki bentuk serupa yang berfungsi untuk membatasi sisi kanan dan sisi kiri pintu masuk ke daerah pekarangan. Keduanya saling berpisah karena tidak memiliki atap. Bentuk dari rumah tradisional ini sendiri adalah gapura atau dua buah candi yang terpisah yang menimbulkan bentuk simetri. Candi ini selalu menduduki posisi luar dari puri maupun pura. Ya, dia adalah bangunan penyambut bagi mereka yang datang ke puri tersebut. 18. Rumah Adat NTB Nusa Tenggara Barat “Dalam Loka”. Nama dari rumah Dalam Loka ini terpecah menjadi dua kata yaitu “Dalam” yang artinya “istana”, dan “Loka” yang artinya “Dunia”. Nama rumah daerah Nusa Tenggara Barat disesuaikan dengan fungsinya yaitu sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja-raja Sumbawa pada zaman dulu. Ukurannya cukup besar yang mana bangunannya ditopang oleh 99 tiang. 99 tiang ini memiliki filosofi sebagai lambang sifat Allah Asmaul Husna dalam Islam. Ada banyak ruangan yang didapati, beberapa ruangan yang ada di sana antara lain Lunyuk Agung, Lunyuk Mas, Ruang Dalam, Ruang Sidang, Kamar mandi, dan lainnya. Masing-masing ruangan memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Seperti pada Ruang Lunyuk Agung yang berfungsi sebagai tempat musyawarah, acara pertemuan adat, keagamaan, dan resepsi. 19. Rumah Asal NTT Nusa Tenggara Timur “Musalaki”. Rumah Musalaki merupakan rumah tradisional yang sering dijumpai di provinsi Nusa Tenggara Timur. Rumah Musalaki didirikan untuk dijadikan tempat tinggal bagi kepala suku di sana. Suku yang dimaksud umumnya merujuk kepada suku Ende Lio yang merupakan pemilik aslinya. Bisa dikatakan bahwa rumah ini adalah lambang dari Provinsi NTT. Itu mengapa, selain difungsikan untuk tempat tinggal, selain itu juga difungsikan untuk kegiatan musyawarah adat, tempat ritual upacara adat, dan lain sebagainya. Rumah Adat Indonesia dari Nusa Tenggara Timur ini memiliki arsitektur yang dibedakan menjadi bagian atas dan bawah. Pada bagian atas terdapat Struktur Wisu dan Atap. Sedangkan, pada bagian bawah terdapat struktur Pondasi Kuwu Lewa dan Maga. Masing-masing struktur memiliki detail yang berbeda-beda. Seperti pada struktur Maga yang terbuat dari bilah papan yang tersusun sejajar dengan sistemnya yang satu arah. 20. Rumah Khas Kalimantan Barat “Panjang”. Ukuran Rumah asli Kalimantan yang cukup besar yang mana terdiri dari bangunan atas dan bawah. Anda akan merasa kagum ketika datang ke Kalimantan Barat untuk melihat bangunan ini. Ya, desainnya sangatlah keren, Nuansa modern dan tradisional seakan menyatu pada rumah ini sehingga tidak dapat didiskripsikan dengan kata-kata. Ciri khas dari rumah Panjang sendiri ada pada curak dan arsitekturnya. Pembangunnya mengambil tema budaya Suku Dayak untuk sentuhan desain nya. Sentuhan itu dapat Anda ketahui dari bagian-bagian sisi bangunan dari rumah ini. 21. Rumah Daerah Kalimantan Tengah “Betang”. Rumah khas Provinsi Kalimantan Tengah ini dihuni oleh masyarakat suku Dayak. Pusatnya berada di daerah hulu sungai sehingga jika Anda ingin mengetahui perkampungannya secara langsung, Anda bisa datang ke tempat ini. Bentuknya adalah panggung dan memanjang. Panjang bangunannya berkisar antara 30 hingga 150 meter. Sedangkan, untuk lebarnya bisa mencapai 3 hingga 5 meteran. Setiap rumah Betang umumnya dihuni oleh 100 hingga 150 jiwa. Cukup banyak, ya? Ya, itu mengapa rumah ini juga disebut sebagai rumah suku karena terdapat sekian jiwa bersama pemimpinnya yang menghuni tempat ini. Dalam pembangunannya, para suku Dayak biasanya memiliki beberapa persyaratan khusus. Persyaratan pertama, hulu harus searah dengan matahari terbit, sedangkan hilirnya mengarah ke matahari terbenam. Ini adalah sebuah simbol yang menggambarkan kerja keras mereka dalam mempertahankan hidup. Beberapa nilai budaya yang ada pada rumah ini terdiri dari makna kehidupan, pekerjaan, amal perbuatan, dan lainnya. 22. Rumah Adat Kalimantan Selatan “Baanjung”. Perlu Anda ketahui, rumah tradisional ini adalah salah satu jenis dari Rumah Baanjung khas suku Banjar. Rumah tradisional Kalimantan Selatan sangat populer di sana, sehingga orang menyebutnya sebagai ikon dari Rumah Banjar. Modelnya hampir mirip dengan Rumah Bapang, Rumah Tradisional Betawi. Namun bedanya, rumah Bunbungan dibuat dengan gaya panggung yang memiliki anjung pada kanan dan kiri bangunannya. Ada beberapa ciri dari rumah ini. Pertama, atap berbentuk sindang langit tanpa disertai plafon. Keuda, tangganya naik dan berjumlah ganjil. Terakhir, pada pamedangan nya terdapat lapangan yang mengelilingi dengan Kandang Rasi berukir. 23. Rumah Adat Kalimantan Timur “Lamin”. Rumah Lamin asli Kalimantan Timur ini dianggap sebagai identitas dari masyarakat suku Dayak yang tinggal di Kalimantan Timur. Panjang bangunannya mencapai 300 meteran, lebar 15 meteran, dan tinggi 3 meteran. Selain sebutan Rumah Lamin, biasanya orang-orang sekitar menyebutnya dengan rumah panggung panjang. Ukuran bangunannya cukup besar sehingga mampu menampung 12 hingga 30 keluarga yang jika dijumlahkan bisa mencapai 100 jiwa. Rumah adat Indonesia asal Kaltim ini memiliki ciri khas yang mudah sehingga dapat dengan langsung dikenali oleh orang. Ada banyak ukiran dan gambar-gambar yang masing-masing memiliki makna bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan. Mereka beranggapan bahwa ukiran dan gambar tersebut berfungsi untuk menjaga keluarga mereka dari marabahaya. Sedangkan, warna khasnya adalah kuning dan hitam serta warna lainnya yang juga memiliki makna. Seperti pada kuning yang bermakna kewibawaan. 24. Rumah Adat Kalimantan Utara “Baloy”. Rumah khas Kalimantan Utara disebut dengan Rumah Baloy. Rumah ini memiliki desain yang unik dan terinspirasi dari rumah tradisional suku tidung yang ada di sana. Jadi, jika Anda bandingkan, mungkin keduanya hampir memiliki kesamaan. Ciri khas dari salah satu Rumah dearah khas Indonesia ini sendiri ada pada arsitekturnya. Arsitektur rumah tradisional ini dianggap lebih bagus dan indah dibandingkan dengan rumah tradisional lain yang ada di Kalimantan. Itu mengapa, rumah ini sudah dikatakan salah satu aset sejarah yang wajib dikunjungi ketika wisatawan datang ke Kalimantan Utara. 25. Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris”. Rumah khas Sulawesi Selatan disebut dengan Rumah Pewaris. Perlu Anda ketahui, rumah ini adalah rumah yang dibangun oleh suku asli yang berdomisili di Sulawesi Utara. Nama suku itu adalah Suku Minahasa. Rumah adat Indonesia dari Sulsel mempunyai ciri khas pada bentuknya. Bentuknya dibuat dengan gaya panggung yang mana terdapat dua tangga pada bagian depan rumah. Material yang digunakan untuk membuat rumah ini adalah kayu. Tentu, kayu yang digunakan memiliki kualitas yang bagus dan tahan lama. Atapnya berbentuk limas yang menjulang ke atas dengan pada bagian atas depan terdapat ukiran yang unik. 26. Rumah Adat Sulawesi Barat “Boyang”. Rumah tradisional khas Sulawesi Barat dinamakan Rumah Boyang. Rumah ini terbilang unik jika dilihat dari luar. Beberapa orang menyebutnya dengan sebutan Rumah Mandar. Ya, hal ini dikarenakan penghuni asli dari rumah ini suku Mandar yang disebut-sebut sebagai suku etnis asli Sulawesi Barat. Pada sisi depan maupun belakang, terdapat tangga yang memiliki jumlah ganjil pada anak tangganya. Dindingnya terbuat dari papan yang dihiasi ukiran dan motif yang menjadikannya sebagai ciri khas dari suku Mandar. Sedangkan, atapnya terbuat dari daun rumbia yang ditambahkan ornament tertentu. Bentuk atapnya prima dan memanjang. Fungsi dari rumah ini adalah untuk tempat tinggal suku Mandar. Rumah ini memiliki beberapa ruangan khusus. Beberapa ruangan itu di antaranya Ruang Samboyang, Tangnga Boyang, Bu’i Boyang, Paceko, Tapang, Lego-lego, Naong Boyang, dan lainnya. Masing-masing ruangan memiliki fungsi sendiri seperti ruang Samboyang untuk menerima tamu. 27. Rumah Adat Sulawesi Tengah “Tambi”. Rumah tradisional khas Sulawesi Tengah dinamakan Rumah Tambi. Rumah ini adalah rumah yang khusus dihuni oleh suku Lore dan suku Kali yang merupakan mayoritas masyarakat di sana. Rumah ini juga disebut sebagai rumah untuk kepala adat. Namun, penduduk biasa pun juga tinggal di rumah ini. Perbedaan dari keduanya adalah rumah khusus kepala adat memiliki anak tangga yang ganjil, sedangkan untuk penduduk biasa berjumlah genap. Bentuknya adalah panggung, yang mana atap rumahnya difungsikan sebagai atap sekaligus dinding. Pondasi rumah ini adalah batu alam, sedangkan tangganya terbuat dari bambu dan daun rumba. Perlu Anda ketahui, bentuk dari rumah ini memiliki makna sendiri. Bentuk segitiga yang ada merupakan simbol yang melambangkan dua relasi antara horizontal dan vertikal. Garis horizontal memiliki makna relasi antar manusia. Sedangkan, vertikal bermakna hubungan antara manusia dan Sang Pencipta. 28. Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton Malige”. Rumah daerah Buton Malige adalah rumah yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Rumah ini memiliki bentuk yang unik. Anak tangganya ditutup oleh atap yang mana tidak biasa. Ciri khasnya yaitu karakteristik dari arsitekturnya. Arsitekturnya memang dibuat seunik mungkin agar mudah dikenal oleh masyarakat lainnya. Ada empat lantai yang ada pada rumah ini yang mana nya memiliki kerumitan dalam pembuatannya. Empat lantai itu dibuat dengan menggunakan teknik kontruksi kayu yang dikait tanpa menggunakan pasak dan paku. Sangat unik, bukan? 29. Rumah Adat Sulawesi Selatan “Tongkonan” wikipedia Rumah tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan disebut dengan Rumah Tongkonan. Rumah ini memiliki desain dan arsitektur unik. Tentu, bagi Anda yang datang kesana akan merasa takjub. Karakteristik rumah ini ada pada atapnya yang dibuat berbeda dengan rumah tradisional daerah lainnya. Bentuk atapnya sangat unik. Bagaimana tidak? Atap rumah ini berbentuk seperti perahu. Tentu dalam pembuatannya, dibutuhkan teknik yang khusus dan teliti. Rumah ini terbuat dari material kayu seperti kebanyakan rumah tradisional lainnya. Pada bagian depan, terdapat hiasan tanduk kerbau sebagai ciri khasnya juga. 30. Rumah Daerah Gorontalo “Dulohupa”. Rumah tradisional khas Provinsi Gorontalo dinamakan Rumah Dolohupa. Jika dilihat sekilas, rumah ini seakan perpaduan antara gaya modern dan klasik. Gayanya adalah panggung dengan dua tangga di sisi kanan dan kiri pada bagian depan. Rumah ini terbuat dari kayu yang berkualitas dan tahan. Ciri khasnya terdapat pada atap yang memiliki estetika yang tinggi. Bentuknya simple tetapi tampak elegan. Rumah ini berdiri kokoh dengan sokongan tiang-tiang yang juga ditata rapi untuk menimbulkan estetika khas. 31. Rumah Khas Adat Maluku “Baileo”. wikipedia Rumah Baileo adalah rumah adat Indonesia yang berasal dari provinsi Maluku. Perlu Anda ketahui bah rumah Baileo memiliki simbol tertentu. Simbol tersebut melambangkan sebuah kemajemukan agama di daerah Maluku. Bentuknya juga unik, dibuat panggung dengan atap yang hampir memenuhi bagian bawah. Atapnya terbuat dari daun rumbai dan bambu yang ditata rapi. Rumah Adat Maluku memiliki ukuran yang cukup besar karena fungsinya bukan sebagai tempat tinggal, tetapi untuk musyawarah atau acara. Walaupun tempat ini untuk acara tertentu, ternyata ia memiliki ruangan khusus untuk penyimpanan benda pusaka suci. Itulah yang juga membuatnya unik. 32. Rumah Tradisional Papua Barat “Mod Aki Aksa”. Rumah tradisional khas Papua Barat bernama Rumah Mod Aki Aksa. Suku yang bertempat tinggal di rumah ini adalah Suku Arfak, lokasinya berada di daerah manokwari. Keunikannnya adalah rumah Mod Aki Aksa ini mempunyai seribu penyangga dan berbentuk panggung. Sehingga banyak orang yang juga menyebutnya dengan rumah kaki seribu. Bahannya dari pohon pohon yang berada di alam sekitar, desainnya cocok untuk lingkungan Papua yang dataran tinggi dan mempunyai temperatur rendah. 33. Honai. wikipedia Rumah adat Indonesia terakhir adalah Rumah Honai yang berasal dari Provinsi Papua. Ya, seperti halnya Papua Barat, Papua juga memiliki rumah yang bernama Rumah Honai. Rumah ini disebut-sebut sebagai peninggalan nenek moyang yang sudah langka. Pada kenyataannya, banyak rumah ini yang sudah tidak terawat lagi. Padahal rumah ini dibuat pasti dengan tujuan khusus dari pendirinya. Walaupun tampaknya simple, rumah ini sangatlah unik. Terlihat walaupun hanya menggunakan daun rumbai dan kayu saja, ada estetika tersendiri. Itu mengapa, kita sebagai generasi penerus bangsa, seyogianya menjaga kelestariannya dan merawatnya agar tetap bisa dikenal oleh anak cucu. 34. Rumah Adat Maluku Utara “Sasadu”. Untuk rumah daerah Maluku Utara adalah Sasadu, tipenya rumah panggung dengan keunikan jumlah pintu yang ada sebanyak 6 pintu dengan fungsi yang berbeda beda. 2 pintu digunakan khusus untuk kaum laki laki, kemudian 2 pintu selanjutnya khusus untuk kaum perempuan dan sisa 2 pintu digunakan untuk kedatangan para tamu. Jika dilihat dari jumlah pintu, maka rumah Sasadu ini merupakan rumah adat Indonesia yang mempunyai pintu terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Indonesia. Demikian adalah pembahasan mengenai rumah adat 34 provinsi di Indonesia. Dari ulasan di atas, kita mengetahui bahwa rumah tradisional di Indonesia sangatlah beragam. Itu mengapa, kita sebagai generasi mudah seharusnya bangga dengan kebudayaan nusantara ini. Jika bukan kita yang melestarikan budaya Indonesia, siapa lagi? Apakah kita membiarkan kebudayaan itu punah? Tidak, bukan?
Darisisi arsitektur, baileo juga terlihat megah, sama seperti beberapa rumah adat dari provinsi lain di indonesia. Nah, itu dia 9 keunikan rumah adat baileo yang jarang diketahui. Rumah adat ini pun juga dikenal sebagai rumah adat khas asal provinsi maluku utara. Nama “ baileo ” berasal dari bahasa maluku yang berarti balai.
Ini daftat rumah ada di 34 Provinsi, simak penjelasannya. - Indonesia dikenal dengan keragaman budaya yang bisa terlihat dari rumah adat setiap provinsi. Setiap provinsi memiliki rumah adat yang memiliki ciri khas berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut bisa terlihat dari desain rumah adat hingga filosofi dalam membuatnya. Selain itu setiap rumah adat setiap provinsi memiliki namanya masing-masing. Lantas, apa saja nama rumah adat setiap provinsi? Yuk, kita cari tahu! 1. Rumah adat Aceh - Rumoh Aceh - Rumah Krong Bade 2. Rumah adat Sumatera Utara Baca Juga Mengenal Keunikan Pakaian Adat Minangkabau dari Sumatera Barat - Rumah Balai Batak Toba - Rumah Bolon 3. Rumah adat Sumatera Barat - Rumah Gadang 4. Rumah adat Riau - Balai Salaso Jatuh atau rumah Adat Selaso Jatuh Kembar - Rumah Melayu Atap Belah Bubung - Rumah Melayu Atap Lipat Kajang - Rumah Melayu Atap Lontik 5. Rumah adat Kepulauan Riau - Rumah Melayu Atap Limas Potong Baca Juga 34 Pakaian Adat Indonesia di Masing-Masing Provinsi, Apa Saja? 6. Rumah adat Jambi - Rumah Panggung 7. Rumah adat Bengkulu - Rumah Bubungan Lima 8. Rumah adat Sumatera Selatan - Rumah Limas 9. Rumah adat Bangka Belitung - Rumah Rakit - Rumah Limas Baca Juga Keunikan Pakaian Adat Bali dan Maknanya, Materi Kelas 4 SD Tema 7 10. Rumah adat Lampung - Rumah Nuwou Sesat 11. Rumah adat Jawa Barat - Rumah Kasepuhan 12. Rumah adat Banten - Rumah Adat Baduy 13. Rumah adat DKI Jakarta - Rumah Kebaya - Rumah Gudang Baca Juga Mencari Ide Pokok pada Teks 'Keunikan Pakaian Adat Wanita Minangkabau', Materi Kelas 4 SD Tema 7 14. Rumah adat Jawa Tengah - Rumah Joglo 15 Rumah adat Yogyakarta - Rumah Joglo 16 Rumah adat Jawa Timur - Rumah Joglo 17. Rumah adat Kalimantan Barat - Rumah Panjang 18. Rumah adat Kalimantan Tengah Baca Juga Materi Kelas 7 SMP Definisi dan Fungsi Musik Tradisional - Rumah Betang 19. Rumah adat Kalimantan Utara - Rumah Baloy 20. Rumah adat Kalimantan Timur - Rumah Lamin 21. Rumah adat Kalimantan Selatan - Rumah Banjar 22. Rumah adat Bali - Rumah Bale Manten Baca Juga Apa Manfaat dan Kegunaan Rumah Adat? Materi Kelas 4 SD Tema 6 23. Rumah adat Sulawesi Utara - Rumah Walewangko 24. Rumah adat Gorontalo - Rumah Adat Dulohupa 25. Rumah adat Sulawesi Tengah - Souraja atau rumah Raja atau rumah Besar - Rumah Tambi 26. Rumah adat Sulawesi Barat - Rumah Adat Mandar Baca Juga Apa yang Menyebabkan Kecoak Terbang ke Arah Manusia? AkuBacaAkuTahu 27. Rumah adat Sulawesi Selatan Pixabay Ini daftat rumah ada di 34 Provinsi, simak penjelasannya. - Rumah Adat Tongkonan 28. Rumah adat Sulawesi Tenggara - Rumah Adat Buton atau rumah Adat Banua Tada 29. Rumah adat Nusa Tenggara Barat - Rumah Dalam Loka 30. Rumah adat Nusa Tenggara Timur - Rumah Musalaki 31. Rumah adat Maluku Baca Juga Rangkuman dan Jawaban Teks 'Rumah Adat Suku Manggarai', Materi Kelas 4 SD Tema 7 - Rumah Baileo 32. Rumah adat Maluku Utara - Rumah Sasadu 33. Rumah adat Papua Barat - Mod aki aksa 34. Rumah adat Papua - Honai Nah, itulah 34 rumah adat dari setiap provinsi di Indonesia. - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
PtsI.
  • 9kot42icgx.pages.dev/585
  • 9kot42icgx.pages.dev/75
  • 9kot42icgx.pages.dev/201
  • 9kot42icgx.pages.dev/393
  • 9kot42icgx.pages.dev/475
  • 9kot42icgx.pages.dev/350
  • 9kot42icgx.pages.dev/36
  • 9kot42icgx.pages.dev/559
  • rumah adat di samping berasal dari provinsi