Aviation Security AVSEC adalah petugas keamanan yang bertugas menjaga & menjamin keselamatan pengguna jasa penerbangan. Selain itu tugas AVSEC Aviation Security yaitu menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, keteraturan dan efiensi penerbangan,di seluruh area penerbangan, termasuk juga awak pesawat udara, memberikan perlindungan terhadap awak pesawat udara, para penumpang, petugas di darat, masyarakat dan instansi yang ada di bandar udara dari tindakan melawan hukum. Syarat Calon Taruna-Taruni “Avsec Aviation Security” Warga Negara Indonesia Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat Ijazah terakhir terlegalisir Pria/Wanita Usia 18-24 Tahun Memiliki Tinggi Badan 167cm / Pria dan Minimal 162 cm / Wanita Sehat Jasmani dan Rohani Surat Sehat Tidak Buta Warna Bebas Narkoba di buktikan surat tes dari RS Pemerintah, Kepolisian, & RS yang ditunjuk Tidak Terjangkit Hepatitis di buktikan surat tes dari RS Pemerintah, & RS yang ditunjuk SKCK Lulus test Psikologi Belum Menikah serta Mengisi Formulir Pendaftaran Fasilitas Taruna-Taruni “Avsec Aviation Security BASIC” Seragam PDH 1 stel Sepasang Pangkat Topi, Wing, Name Tag , Ikat pinggang & Id Card Modul Belajar Lisensi Basic Avsec Lembaga & Kemenhub Fasilitas Taruna-Taruni “Avsec Aviation Security JUNIOR” Topi & Id Card Modul Belajar Lisensi Basic Avsec Lembaga & Kemenhub Fasilitas Kampus “Avsec Aviation Security” Gedung milik sendiri Mess Wifi Area Parkir Area Kelas AC / Wifi / Proyektor Lab. CBT Lab. Bahasa Lapangan Olahraga Aula Ruang Fitness Music Area Mushola Laundry Biaya Diklat Aviation Security Basic Pendaftaran Biaya Diklat *biaya bisa di angsur sesuai ketentuan Biaya Diklat Aviation Security Junior Pendaftaran Biaya Diklat *biaya bisa di angsur sesuai ketentuan
TailSection, Pantal pesawat. Merupakan bagian pesawat paling belakang yang terdapat APU. Bagian ini pula terdapat beberapa bagian flight control. Wing Section, Bagian sayap pesawat. Di wing ini nempel lah yang namanya mesin pesawat yaitu Engine. Sebenarnya overall itu adalah bagian pesawat keseluruhannya. Tapi kalau mau di lihat detil sangat
Jakarta - Sejumlah bandara di dunia seperti Changi di Singapura dan Sydney Airport Australia telah disusupi teknologi canggih macam face recognation. Lantas, bagaimana dengan bandar udara yang ada di Indonesia?Soekarno-Hatta sebagai salah satu bandara terbesar di Tanah Air kini akan mulai menerapkan sistem bernama Airport Security Web. Sesuai namanya, hal tersebut memiliki fungsi dalam memonitor operasional para petugas keamanan secara digital dengan sistem berbasis web. Tujuan penerapannya adalah memudahkan personel keamanan bandara dalam mengolah data-data agar lebih efisien. Selain itu, sistem ini juga bisa meniadakan penggunaan kertas dalam pelaporan yang sekaligus menghemat anggaran sekitar Rp 109 juta per tahun."Airport Security Web merupakan hasil karya rekan-rekan dari Tim Standarisasi dari Unit Aviation Security dibawah komando Bapak Tommy Hadi Bawono sebagai Aviation Security Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta," ujar Senior Manager Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang, dalam keterangan yang diterima Angkasa Pura IIDi dalamnya, website Airport Security ini memiliki fitur "What Can I Bring ?" yang berfungsi untuk mengetahui benda apa saja yang masuk dalam kategori pembatasan dan dilarang sesuai dengan ketentuan. Laman yang awalnya berfungsi sebagai pengumpul data terhadap barang-barang hilang atau kerap disebut sebagai tempat lost and found tersebut akan dikembangkan ke semua pelaksanaan tugas Airport Security, seperti kegiatan patroli, penilaian personel, e-book, serta pengecekan peralatan keamanan keamanannya, website ini menggunakan server internal PT Angkasa Pura Persero melalui VPN forticlient internal. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terhadap ancaman di dunia siber sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan itu, laman ini tidak dapat diakses oleh publik karena persyaratan dalam Peraturan Menteri Perhubungan 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional yang mengatur penggunaan situs tersebut untuk pelaksanaan tugas di lapangan saja. Sekali lagi, hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap kejahatan begitu, publik secara umum tetap mendapat manfaat dari sistem ini, salah satunya bisa memperoleh informasi terkait dengan barang tertinggal yang akan diintegrasikan oleh Unit Contact Centre. Selain itu, informasi mengenai barang-barang yang tidak diizinkan dibawa dalam penerbangan sipil juga disediakan sistem Angkasa Pura II"Semua ini dapat kita banggakan karena dalam setiap proses pengerjaan website tidak mengeluarkan biaya sedikitpun atau nol rupiah," pungkas Febri. Rencananya, website ini akan dilaunching untuk diterapkan pada 1 Agustus 2018. Menarik untuk ditunggu apa lagi teknologi yang akan dihadirkan oleh Bandara Soekarno-Hatta. Bukan tidak mungkin bandar udara tersebut mampu mengikuti jejak Changi Airport dan Sydney Airport dalam menerapkan teknologi pengenalan wajah. mon/afr
vqqRM.