Lembagaitu menemukan lebih dari 19 ribu ekor burung yang dijual, sekitar 98 persen adalah burung khas Indonesia, diduga ditangkap langsung dari alam. Saat ini Pasar Pramuka adalah pasar burung terbesar di Jakarta, menyusul Pasar Jatinegara yang memiliki 29 kios kemudian Pasar Barito dengan 23 kios. Berikut ini sejumlah burung paling dicari
Alat web-trawling yang dikembangkan para peneliti di Indonesia telah mengidentifikasi lebih dari seperempat juta burung kicau dalam daftar online dari satu situs e-commerce antara April 2020 dan September 2021. Lebih dari 6% di antaranya adalah spesies yang terdaftar sebagai spesies terancam punah dalam Daftar Merah IUCN, termasuk jalak suren Gracupica jalla dan cucak rawa Pycnonotus zeylanicus, yang keduanya terancam punah. Dalam penelitian yang baru diterbitkan, para peneliti mengatakan perdagangan burung online sangat sukses’ berkat infrastruktur e-commerce yang berkembang baik karena akses internet dan serta layanan pengiriman. Para peneliti telah mengusulkan pemakaian alat mereka oleh pihak berwenang Indonesia untuk memantau perdagangan burung online, mengingat tidak adanya platform lain untuk menindak perdagangan burung. Para peneliti di Indonesia telah memanfaatkan kekuatan data besar big data untuk memantau perdagangan online burung kicau yang marak, sebagai alat konservasi penting karena tidak adanya platform lain untuk menindak perdagangan. Para peneliti dari Center for International Forestry Research CIFOR, mengembangkan “Support Vector Machine,” atau SVM, untuk mengumpulkan semua daftar iklan burung kicau antara April 2020 dan September 2021, dari pasar online di Indonesia. Alat berbasis web-scraping ini menemukan daftar iklan yang relevan, sebanyak burung kicau, tulis para peneliti dalam riset yang diterbitkan pada 5 September 2022 di jurnal Global Ecology and Conservation. “Melihat hasil penelitian kami, perdagangan menggunakan platform online memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi,” kata penulis utama Beni Okarda kepada Mongabay melalui email. Menurut kelompok pemantau perdagangan satwa liar, Indonesia adalah rumah bagi jumlah terbesar spesies burung terancam di Asia. Foto Beni Okarda Memelihara burung kicau adalah hobi yang populer di Indonesia, terutama di kalangan orang Jawa, yang melihatnya sebagai penanda status dan mempromosikan ketenangan pikiran. Kegiatan ini telah meluas ke luar Jawa, sebagian besar berkat program transmigrasi pemerintah yang memindahkan penduduk pulau berpenduduk padat ini, ke bagian lain negara, memungkinkan pemeliharaan burung berakar di wilayah tersebut. Studi sebelumnya tentang perdagangan burung telah menyoroti pasar perkotaan di Jawa dan Sumatera. Sebuah laporan tahun 2005 memperkirakan, rata-rata burung kicau di hutan ditangkap dan diperdagangkan setiap tahun di kedua pulau tersebut. Burung kicau juga dihargai untuk ditampilkan dalam kontes, yang telah melahirkan jaringan klub, forum online, dan blog yang berkembang pesat. Okarda mengatakan, spesies yang mereka identifikasi dalam daftar online, sebagian besar mencerminkan komposisi burung kicau yang dipelihara di rumah seperti yang diidentifikasi dalam studi tahun 2020. Tim Okarda juga menemukan, lebih dari 6% iklan, atau lebih dari mencantumkan burung spesies terancam, seperti jalak suren Gracupica jalla dan cucak rawa Pycnonotus zeylanicus, keduanya berstatus Kritis Critically Endangered. Pola lain yang disorot penelitian ini adalah sebagian besar penjual tidak berprofesi sebagai pedagang. Artinya, mereka tidak membeli dan menjual burung untuk tujuan komersial, tetapi sebagai penghobi. Sebagian besar berbasis di Jawa, dengan sebagian besar transaksi terjadi di kota atau pulau yang sama. “Saya percaya infrastruktur seperti e-commerce adalah salah satu faktor utama dari aktivitas perdagangan online yang sukses,” rekan penulis studi Sonya Dyah Kusumadewi mengatakan kepada Mongabay melalui email, merujuk pada internet yang dapat diakses secara luas dan sejumlah besar layanan pengiriman, termasuk pengiriman di hari yang sama. Menurut kelompok pemantau perdagangan satwa liar, TRAFFIC, Indonesia adalah rumah bagi sejumlah besar spesies burung yang terancam punah di Asia. Foto Beni Okarda Indonesia adalah rumah bagi jumlah terbesar spesies burung terancam punah di Asia, menurut TRAFFIC, sebuah kelompok pemantau perdagangan satwa liar. Negara di Asia Tenggara ini memiliki daftar spesies dilindungi dan melarang penangkapan atau perdagangan beberapa satwa liar yang terancam punah. Siapapun dapat dihukum jika menangkap spesies yang dilindungi di alam liar, lima tahun penjara dan denda 100 juta Rupiah berdasarkan Undang-Undang Konservasi Tahun 1990. Tetapi, pemerintah juga memberikan kuota untuk fasilitas penangkaran yang terdaftar, menangkap spesies dilindungi di alam liar untuk tujuan penangkaran. Fasilitas ini kemudian dapat menjual keturunan, namun yang terpenting, tidak ditetapkan sebagai dilindungi. Menurut para konservasionis, masalah utamanya adalah banyak penangkaran tidak mendaftarkan diri atau burung kicau yang mereka biakkan, sehingga semakin besar kemungkinan burung yang mereka hasilkan sebenarnya ditangkap dari alam liar dan dicuci’ melalui fasilitas tersebut. Kuota yang meningkat untuk pengembangbiakan hewan di fasilitas konservasi komersial Indonesia, tampaknya memicu perdagangan satwa liar ilegal, menurut TRAFFIC. Selain itu, para kolektor lebih memilih burung yang ditangkap dari alam liar, yang mereka yakini memiliki kualitas kicauan lebih baik daripada burung penangkaran, kata TRAFFIC. Mereka bersedia membayar dan memberi insentif para pedagang untuk menyimpan burung-burung yang ditangkap secara liar, ketimbang bersusah payah membiakkan dari spesies yang sama. Konservasionis telah bertahun meminta pemerintah untuk memperbarui Undang-Undang Konservasi dan termasuk mengatur perdagangan satwa liar online, tetapi tidak berhasil. Sementara, undang-undang yang ada tentang transaksi elektronik memang membahas perdagangan satwa liar online, dan itu masih jauh dari cukup untuk membendung praktik yang sebenarnya, kata pengamat. Burung kicau di Indonesia juga ditampilkan dalam kontes, yang telah melahirkan jaringan klub, forum online, dan blog yang berkembang pesat. Foto Beni Okarda Pada 2017, Wildlife Conservation Society yang bekerja sama dengan aparat penegak hukum Indonesia untuk menangkap para pedagang, mengatakan bahwa setidaknya 40% dari pedagang satwa liar ilegal di negara ini menggunakan platform online seperti WhatsApp untuk melakukan transaksi mereka sejak 2011. Nilai perdagangan ilegal ini mencapai 13 triliun Rupiah $868 juta per tahun. Okarda berharap temuan timnya, dan alat SVM yang mereka kembangkan, dapat menjadi model bagi otoritas Indonesia untuk memantau pasar online. Mengingat, Indonesia adalah hotspot satwa liar global dan salah satu pasar online terbesar di dunia, membingungkan bahwa Indonesia tidak memiliki sistem pemantauan untuk pasar burung kicau online, katanya. “Pemantauan perdagangan burung kicau perlu diperluas ke pasar online juga,” papar Okarda. Tulisan asli dapat dibaca pada tautan ini Big data monitoring tool aims to catch up to Indonesia’s booming online bird trade. Artikel diterjemahkan oleh Akita Verselita. Artikel yang diterbitkan oleh Berikutdaftarnya! Aceh, Sumatera. Di Sumatera daerah yang terkenal sebagai penghasil rotan terbesar di Indonesia berada di Aceh. Ada beberapa tempat di Aceh yang dijadikan sebagai pusat penghasil rotan yakni kawasan Aceh bagian barat seperti Aceh Barat, Singkil, Nagan Raya, Subulussalam serta Aceh Barat Daya. TEMPO Interaktif, Malang - Dalam kurun waktu 2009, perdagangan dan penyelundupan satwa liar dilindungi di Indonesia masih sangat tinggi. Data hasil survei lembaga pelestarian dan perlindungan satwa liar, ProFauna Indonesia, mencatat 183 jenis satwa dilindungi yang diperdagangkan. "Satwa-satwa itu dijual di 70 pasar burung di Indonesia," kata Manajer Kampanye Satwa Liar ProFauna Indonesia, Tri Prayudhi, Sabtu 16/1.Menurut Tri, dari 70 pasar burung di 58 kota tersebut, tercatat ada 14 pasar burung yang memperdagangkan burung nuri dan kakatua, 21 pasar memperdagangkan primata, 11 pasar memperdagangkan mamalia, dan 13 pasar memperdagangkan raptor burung pemangsa. Selain itu tercatat ada 11 pasar yang memperdagangkan jenis burung berkicau yang yang paling banyak memperdagangkan satwa dilindungi adalah Jawa Timur. Sedangkan kota yang paling banyak memperdagangkan jenis-jenis satwa dilindungi adalah Pasar Burung Solo dan Ambarawa, Jawa Tengah. Sementara perdagangan satwa dilindungi di pasar-pasar burung besar seperti di Surabaya, Semarang dan Jakarta terjadi secara sembunyi-sembunyi. "Satwa dilindungi tidak dipajang secara terbuka, namun disembunyikan di gudang atau rumah pedagang," ujar Tri satwa langka juga terjadi di Sumatera dan Bali. Kota di Sumatera memperdagangkan satwa liar adalah Pasar Ilir 16 Palembang. Di pasar itu dijual elang, siamang, lutung, kukang, dan Di Bali, kasus satwa yang menonjol adalah kasus perdagangan penyu. Meski jauh menurun dibandingkan sebelum tahun 2000, namun penyelundupan penyu ke Bali masih terjadi secara sembunyi-sembunyi. Di Bali juga masih ada enam lokasi yang memelihara penyu secara ilegal atas nama juga mendapati tempat-tempat rawan sebagai jalur penyelundupan satwa langka ke luar negeri. Tempat-tempat tersebut adalah Bandara Soekarno Hatta, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Kepulauan Talaud di satwa dilindungi melanggar UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pelaku perdagangan satwa dilindungi dapat dijerat hukuman penjara lima tahun dan denda Rp 100 juta."Meski sudah ada hukum yang melindungi satwa liar dari perdagangan ilegal, namun pada prakteknya perdagangan satwa liar masih terjadi secara terbuka di banyak tempat di Indonesia," tutur Tri. BIBIN BINTARIADI Sehinggapopulasi berdasarkan burung cabe polos relatif poly serta masih aman. Sedangkan di Indonesia eksistensi burung cabe polos masih ada di pulau-pulau Sunda Besar yaitu Sumatera, Jawa, serta Kalimantan. Sedangkan pada alam liar burung cabai polos melaksanakan perkawinan atau pembiakan pada bulan Agustus, Desember, dan Januari.
Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Berbagai jenis flora dan fauna yang menakjubkan ada di negeri ini, salah satunya adalah berbagai jenis burung. Mungkin kamu bisa menyebutkan beberapa jenis burung yang ada di Indonesia, misalnya cenderawasih, jalak bali, dan elang jenis burung yang ada di Indonesia tentu jauh lebih banyak dari itu. Banyak di antaranya adalah burung yang unik dan mungkin kamu belum mengenali mereka karena jarang terekspos. Yuk, berkenalan dengan sepuluh burung yang terdapat di Indonesia, tapi belum banyak diketahui orang berikut Pertama ada kasuari, salah satu burung terbesar di dunia yang bisa kita temui di Papua dan Kepulauan Maluku tiga spesies kasuari di dunia dan semuanya terdapat di Indonesia. Ketiga spesies itu adalah kasuari selatan Casuarius casuarius, kasuari utara Casuarius unappendiculatus, dan kasuari kerdil Casuarius bennetti. Kasuari selatan adalah yang terbesar dengan tinggi mencapai 2 meter dan berat 76 kg sehingga merupakan spesies burung terbesar ketiga di Ada pula maleo, burung endemik Pulau Sulawesi yang tidak bisa ditemukan di negara lain di dunia Macrocephalon maleo adalah burung unik yang lebih sering berjalan di darat daripada terbang. Perilaku burung ini juga unik karena mereka tidak mengerami telurnya, melainkan menguburnya di dalam tanah yang hangat. Selain itu, maleo sangat luar biasa karena setelah menetas dari telurnya, anak burung maleo sudah langsung bisa terbang!3. Coba perhatikan burung ini, semua warna pelangi bisa kamu temukan pada tubuhnya, lho! adalah burung cenderawasih botak Cicinnurus respublica, salah satu spesies cenderawasih yang penampilannya sangat unik. Mereka adalah burung endemik Pulau Batanta dan Waigeo yang merupakan bagian Kepulauan Raja Ampat. Sayangnya, laman Animalia menyebut bahwa burung cantik ini sudah mulai terancam punah karena kerusakan Warna pelangi juga terdapat pada bulu burung merpati nicobar, yang nama lainnya adalah junai emas nicobar Caloenas nicobarica ditemukan pertama kali di Kepulauan Nicobar yang merupakan wilayah India. Namun, mereka juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan banyak negara Asia Tenggara lain. Dengan panjang mencapai 40 cm dan berat hingga 600 gram, laman Animalia menyebut bahwa mereka adalah spesies merpati terbesar di Burung yang satu ini mirip bebek, tapi sebenarnya mereka adalah spesies burung air yang bernama grebe australasia grebe australasia Tachybaptus novaehollandiae tersebar di Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku, hingga ke Jawa. Burung ini berukuran kecil, panjangnya hanya berkisar 25-27 cm. Mereka adalah perenang dan penyelam yang andal dan saat terancam biasanya akan kabur dengan cara menyelam ke air. Baca Juga 10 Fakta Unik tentang Otak Hewan, Gak Semua Hewan Punya 6. Unik, ya, wajah burung ini! Paruhnya yang lebar dan mata yang melotot membuat burung ini dinamai burung paruh-kodok sekitar dua belas spesies burung paruh-kodok. Spesies yang bisa ditemui di Indonesia di antaranya adalah paruh-kodok papua Podargus papuensis, paruh-kodok jawa Batrachostomus javensis, dan paruh-kodok sunda Batrachostomus cornutus. Burung paruh-kodok memiliki kemampuan kamuflase yang baik karena warna bulunya yang menyerupai batang Burung ini adalah burung jacana dan mereka memiliki keunikan berupa kaki yang langsing dan sangat panjang jacana menggunakan kakinya yang panjang itu untuk berjalan di atas teratai dan tanaman air lain dengan mudah. Gambar di atas adalah salah satu spesies jacana, yaitu jacana ekor pegar Hydrophasianus chirurgus, dan mereka bisa ditemukan di Ini adalah burung pelikan australia. Tahukah kamu bahwa burung ini juga bisa ditemukan di Indonesia? Animal Diversity menyebut bahwa pelikan australia memiliki paruh terpanjang di antara semua burung di dunia dengan panjang mencapai 46 cm. Mereka juga salah satu burung penerbang terbesar dengan bentang sayap mencapai 2,5 meter dan berat 6,8 kg. Kita bisa menemukan burung ini di Indonesia bagian timur, termasuk Papua dan sebagian Ada banyak spesies burung hantu di Indonesia dan salah satu yang terunik adalah burung hantu menggonggong mereka dinamai seperti itu? Laman Birdlife menyebut bahwa suara burung hantu menggonggong Ninox connivens sangat unik karena menyerupai suara anjing menggonggong. Burung hantu berukuran sedang ini bisa ditemukan di Indonesia, tepatnya di kawasan Kepulauan Terakhir, ada osprey, burung pemangsa yang kadang disebut juga elang laut atau elang ikan osprey Pandion haliaetus sebenarnya berbeda dengan elang. Mereka adalah satu-satunya spesies dalam famili Pandionidae, sementara elang tergabung dalam famili Accipitridae. Osprey tersebar di hampir semua benua di dunia dan di Indonesia kita biasanya bisa menemukan mereka di Pulau Sumatra dan sepuluh potret burung unik yang bisa kita temukan di Indonesia. Semakin terbukti bahwa keanekaragaman satwa di Indonesia sangat luar biasa! Baca Juga 10 Potret Gemas Hewan-hewan Saat Sedang Ditimbang Beratnya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Padatahun 2015, eksportir sarang burung wallet asal Indonesia ini mengirimkan 14 produknya ke Negeri Panda. Kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 26 ton pada 2016 dan menjadi 52 ton pada 2017. Industri sarang burung ini diperkirakan akan terus tumbuh dan dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara, mengingat harga yang dimilikinya cukup mahal.
Ketika liburan sekolah tiba mungkin bagi kamu yang sudah memiliki buah hati akan nampak sedikit kerepotan akibat memikirkan destinasi wisata mana yang akan di datangi untuk mengisi waktu libur bersama si kecil. Salah satu tujuan wisata yang banyak di datangi dengan membawa si kecil biasanya adalah kebun binatang, kebun buah atau mungkin arena bermain di dalam sebuah pusat perbelanjaan mall. Mengisi liburan bersama anak pastinya harus ke tempat – tempat yang ramah anak dan setidaknya ada wawasan atau ilmu yang akan di dapatkan oleh anak selepas pulang dari tempat wisata tersebut. Kali ini akan mengajak kamu mengulas sebuah tempat yang dapat kamu kunjungi saat bersama si kecil bahkan untuk kamu para pecinta hewan khususnya burung pastinya salah satu sudut di kota Bali ini tak boleh terlewatkan. Tempat ini adalah sebuah pasar hewan khususnya burung yang dikenal dengan Pasar Burung Satria. Yuk, simak ulasan mengenai Pasar Burung Satria berikut ini! Pasar Burung Satria Sumber Gambar Mengajak si kecil melihat berbagai jenis hewan khususnya jenis burung di Pasar Burung Satria nampaknya bisa jadi pilihan yang baik. Apalagi untuk kamu para pecinta burung pastinya ingin mengunjungi pasar hewan terbesar di Bali tepatnya berada di Denpasar. Pasar yang sudah berdiri sejak 1980 an ini banyak di datangi pecinta hewan yang ingin membeli hewan yang pastinya untuk tujuan di pelihara. Pasar burung terbesar di Bali ini awalnya tak langsung berdiri dengan seleluasa seperti sekarang, dulunya pasar ini hanya memiliki luas sekitar 6 x 15 meter saja dengan jumlah penjual yang bisa dihitung jari dan jenis burung yang dijual saat itu juga tak banyak. Sumber Gambar Selama di pasar ini kamu tak akan merasa seperti di pasar hewan namun justru seperti di sebuah kebun binatang mini karena kamu bisa menemui berbagai jenis hewan lainnya disana selain berbagai jenis burung. Untuk jenis burung yang bisa kamu lihat di Pasar Burung Satria misalnya burung cucakrowo, burung robin, burung jalak keling, burung pipit, burung perkutut hingga burung langka lainnya dan burung yang berasal dari luar Pulau Bali. Untuk harga burung disana tak begitu mahal semuanya sesuai dengan jenis dan keunikan yang dimiliki burung tersebut misalnya bila burungnya langka, kicauannya bagus dan warna nya cantik maka dipatok harga jutaan rupiah. Harga umum di pasar burung ini dimulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta dan pastinya kondisi burung disini sehat – sehat. Salah satu contoh jenis burung dan harganya yakni burung cendet muda hutan dengan harga mulai dari Rp burung punai dengan harga mulai dari Rp sampai Rp burung ciung batu dengan harga mulai Rp burung murai batu berkisar dari Rp dan masih banyak lagi. Buat kamu yang tak begitu suka dengan burung kamu bisa melihat berbagai hewan lainnya di pasar ini misalnya berbagai jenis ayam, reptil, anjing, marmut, hamster, kelinci, ikan hias dan masih banyak lagi. Harga yang di bandrol untuk hewan selain burung juga tak begitu mahal karena semuanya sesuai dengan jenis dan ukuran serta keunikan hewan tersebut misalnya ayam kalkun yang dijual seharga Rp ayam cemani atau ayam hitam dengan harga mulai dari Rp aneka ikan hias mulai dari Rp hingga ratusan ribu dan masih banyak lagi. Seperti pasar pada umumnya, di pasar burung ini juga kamu bisa menawar harga hingga akhirnya penjual memberi harga terbaik untukmu. Biasanya 1 kios pedagang bisa menjual hingga ratusan ekor burung dengan berbagai macam jenis ditambah juga dengan hewan lainnya walau tak sebanyak jumlah burung. Disini juga tersedia kios yang menjual berbagai perlengkapan untuk hewan peliharaan mulai dari sangkar, akuarium, makanan hewan, multivitamin khusus hewan hingga aksesoris untuk hewan. Bila kamu sengaja membawa si kecil ke pasar burung ini jangan lupa untuk memberi sedikit ilmu kepadanya mengenai jenis hewan yang ia jumpai disini atau bila memungkinkan kamu bisa membelikan si kecil sebuah hewan lucu untuk ia pelihara di rumah. Fasilitas umum di pasar ini cukup baik misalnya adanya toilet umum dan lahir parkir yang cukup luas untuk mobil dan motor. Tenang saja, untuk masuk ke area pasar ini sama sekali tak dipungut biaya apapun, kamu cukup menyiapkan uang parkir kendaraan saja biasanya sebesar Rp Sedikit tips untuk kamu bila mau berkunjung kesini baiknya datang di pagi hari agar bisa melihat – lihat dengan leluasa dan kondisi pasar juga tak begitu ramai saat pagi lalu pastikan kamu memakai masker karena bau menyengat dari kotoran berbagai hewan tercium sangat kencang. Rute ke Pasar Burung Satria Lokasi pasar ini berada tepat di pinggir jalan raya yaitu di Jl. Veteran no. 66, Denpasar Utara. Bila kamu memulai perjalanan dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai maka hanya sekitar 25 km saja atau setara dengan 25 menit, lokasinya tak jauh dari Puri Agung Denpasar dan Satria Art Space. MenurutBanun, natural product Indonesia memiliki daya saing dan peluang pasar yang besar di AS. Di hari terakhir Expo di Baltimore, dilaporkan total potensi transaksi bisnis sebesar US$ 4,7 juta untuk berbagai produk, yaitu sarang burung walet sebesar US$ 3,2 juta, rempah-rempah sebesar US$ 500 ribu dan transaksi untuk produk organik.
Besarnya komunitas penghobi burung di Bogor, coba digarap PT Nusa Raya Propertindo NRP dengan mengembangkan Pasar Burung Bogorienze di lahan seluas 1 hektar di Bogor Nirwana Residence, salah satu kawasan terpadu yang terkenal di kota hujan tersebut. Dok Istimewa JAKARTA, tpcom- Besarnya komunitas penghobi burung di Bogor, coba digarap PT Nusa Raya Propertindo NRP dengan mengembangkan Pasar Burung Bogorienze di lahan seluas 1 hektar di Bogor Nirwana Residence, salah satu kawasan terpadu yang terkenal di kota hujan tersebut. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki telah meresmikan pencanangan proyek itu pada Minggu 16 Februari lalu dengan harapan bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi berbasis lestari lingkungan. Ugik Sugiyanto, Diretur PT NRP, mengatakan pasar ini dirancang sangat bagus untuk menjadi fasilitas bagi penghobi pemilihara burung untuk melakukan jual beli burung sekaligus sebagai wadah berkumpulnya para penggemar burung. “Pasar burung Bogorienze akan menjadi yang terbesar dan pertama di Kota Bogor dengan 300 unit kios dan ruko. Pasar properti yang berbasis komunitas seperti ini cukup bagus. Peluangnya masih sangat besar. Kami yakin proyek ini akan mendapat respon posisitif dari penggila burung, yang jumlahnya cukup besar. Kondisinya, Pasar burung Bogorienze sudah siap, alias ready stock,” ujar Ugik dalam rilsinya yang diterima Minggu 1/2. BACA JUGA Menara MUI di Eureka Township Jakarta Dibangun Untuk Mendukung Syariah Financing Menteri Teten saat meresmikan proyek pasar burung tersebut, menyatakan dirinya mendukung kehadiran Pasar Burung di Kota Bogor karena sudah lama dinantikan oleh penggemar burung di kota tersebut. “Pasar ini bisa menjadi tempat kegiatan ekonomi masyarakat, terutama UMKM, komunitas penghobi burung, dan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang dunia burung,” ujarnya seusai penandatanganan prasasti Pencanangan Pasar Burung Bogorieze tersebut. Teten sekaligus meresmikan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia serta Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop I. Banyak orang mungkin menganggap sepele komunitas penghobi burung. Padahal, menurutnya, secara ekonomi, perputaran uang dalam kegiatan perdangan di antara komunitas penghobi burung ini mencapai Rp2 triliun setiap tahunnya. “Yang menjadi perhatian kami itu adalah sebagian besar pelakunya adalah pengusaha UMKM.” Sedangkan, Ketua Umum Bonafide Indonesia Community BIC Lukmanul Hakim mengatakan, kebutuhan pasar khusus bagi komunitas pencinta burung sudah mendesak, seiring semakin maraknya komunitas penghobi burung di wilayah Bogor. “Hingga saat ini belum ada pasar burung di wilayah Bogor, baik di kota madya maupun di Kabupaten Bogor. Sementara transaksi di arena perburungan cukup besar. Bisa mencapai lebih dari Rp2 triliun per tahun. Untuk itu, perlu ada fasilitas dan satu perhimpunan. Pasar burung ini adalah upaya kami mendongkrak atau meningkatkan kesejahteraan para kicau mania,” katanya berpanjang lebar. Dia menilai Pasar Burung Bogorienze memiliki banyak keunggulan, seperti tempat yang representatif dan selaras dengan lingkungan, serta tempatnya juga jauh dari kebisingan kendaraan dan kepadatan kota.
JAKARTA PT Belfoods Indonesia telah menembus pasar Filipina dengan melakukan ekspor produk olahan unggas sebanyak 15 ton melalui 2 kali pengiriman yang telah dilakukan di bulan Juni dan Agustus 2021.. Upaya ini merupakan salah satu strategi untuk memperkuat penjualan segmen makanan olahan. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan
Jakarta - Berdasarkan data dari BPS, ekspor sarang burung walet SBW Indonesia pada triwulan pertama tahun 2020 mencapai 301,6 ton dengan nilai USD atau Rp 1,578 Triliun. "Angka ini cukup menggembirakan, walaupun dunia sedang menghadapi wabah Covid-19, namun ekspor SBW pada triwulan pertama masih menunjukkan pertumbuhan rata-rata 25,35 perbulan bulan," kata I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dirjen PKH, Kementan, di Jakarta 22/4. Menurut Ketut, pada bulan Januari 2020, volume ekspor SBW Indonesia mencapai 72,8 ton atau senilai Rp Volume dan nilai ekspor ini meningkat pada bulan Februari menjadi 97,6 ton, dengan nilai Rp "Sementara pada bulan Maret, berdasarkan data sementara BPS, volume ekspor SBW Indonesia meningkat ke angka 131,2 ton, dengan nilai ekspor Rp tambahnya. Sebelumnya disebutkan Menteri Pertanian SYL telah mencanangkan peningkatan produksi dan gerakan ekspor tiga kali lipat Gratieks untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pertanian nasional. Salah satu komoditas peternakan dengan potensi pasar yang besar adalah sarang burung walet SBW. Di Indonesia, terdapat 18 provinsi penghasil SBW dengan potensi lebih dari 800 unit rumah walet per provinsinya, dan sebanyak 520 rumah walet yang telah diregistrasi di Kementerian Pertanian Badan Karantina Pertanian. “Indonesia merupakan produsen terbesar SBW dunia, dengan produksi mencapai 79,55% produksi SBW dunia. Untuk penjaminan keamanan produk, kita dorong semua unit usaha SBW memiliki Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner NKV," kata Ketut. Ada 12 negara tujuan ekspor SBW yaitu China, Hongkong, Vietnam, Singapura, USA, Canada, Thailand, Australia, Malaysia, Jepang, Laos, Korea. Sedangkan pangsa pasar terbesar untuk ekspor sarang burung walet dari Indonesia adalah Hongkong. Lebih lanjut, Dirjen PKH menerangkan salah satu upaya untuk meyakinkan pasar akan keamanan dan mutu sarang burung walet adalah dengan ikut sertanya Pemerintah dalam menjamin keamanan dan mutu SBW melalui Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner NKV unit usaha. Saat ini tercatat ada 65 unit usaha SBW yang telah memiliki NKV, dan Ditjen PKH terus mendorong agar produksi SBW berasal dari unit usaha yang telah bersertifikat NKV. "Kita arahkan SBW yang diekspor tidak lagi dalam bentuk raw material, melainkan produk yang sudah melalui tahapan pencucian, sehingga meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk," pungkasnya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini GRj36.
  • 9kot42icgx.pages.dev/303
  • 9kot42icgx.pages.dev/403
  • 9kot42icgx.pages.dev/67
  • 9kot42icgx.pages.dev/453
  • 9kot42icgx.pages.dev/349
  • 9kot42icgx.pages.dev/170
  • 9kot42icgx.pages.dev/17
  • 9kot42icgx.pages.dev/180
  • pasar burung terbesar di indonesia